Teori Sclater diterima oleh komunitas ilmiah pada periode tersebut. Sclater menjelaskan perihal cara lemur dapat bermigrasi pada zaman dahulu kala. Lemur-lemur tersebut bermigrasi dari Madagaskar ke India, juga sebaliknya.
Dengan munculnya konsep pergeseran benua dan lempeng tektonik yang modern, bagaimana pun, proposisi Sclater tentang benua yang tenggelam tidak lagi dapat dipertahankan. Namun, beberapa masih percaya bahwa Lemuria adalah benua yang sebenarnya ada di masa lalu.
Baca Juga: Kabar Benua yang Hilang: Petunjuk Ring of Fire dari Benua Zealandia
Salah satu kelompok yang mempercayai keberadaan Lemuria adalah kaum nasionalis Tamil. Istilah Kumari Kandam pertama kali muncul pada abad ke-15 Kanda Puranam, versi Tamil dari Skanda Puranam. Namun, cerita tentang tanah kuno yang tenggelam oleh Samudra Hindia telah dicatat dalam banyak karya sastra Tamil sebelumnya.
Dalam catatannya, terdapat sebidang tanah milik raja-raja Pandiyan, tetapi sudah hilang ditelan samudera. Tanah yang tercatat hilang tersebut adalah Kumari Kandam. Narasi tersebut sampai ke India kolonial, sampai Lemuria pun cepat disamakan dengan Kumari Kandam.
Kitab berbahasa Sansekerta, Bhagavata Purana (500 SM — 1000 M), menceritakan kisah seorang penguasa Dravida, Manu—yang dikenal juga sebagai Satyavrata. Dia selamat dari bencana banjir setelah membangun perahu yang dibimbing oleh Dewata, mirip Nuh dan bahteranya dalam kisah agama samawi. Dia dibimbing ke tempat yang aman setelah Dewa Wisnu menjelma sebagai ikan yang menarik perahu melalui air banjir yang bergejolak. Kisah ini disebutkan dalam Kitab Matsya Purana (250-500 M) juga. Akan tetapi, kitab dan kisah ini tidak menunjuk ke lokasi atau komunitas tertentu.
Baca Juga: Samudra di Dunia Kini Ada Lima: Mari Mengenal Samudra yang Terbaru
Kisah Kumari Kandam tidak hanya dianggap sebagai cerita belaka, tetapi tampaknya sarat dengan sentimen nasionalisme. Telah diklaim bahwa Raja Pandiyan dari Kumari Kandam adalah penguasa seluruh benua India. Banyak yang percaya bahwa peradaban Tamil adalah peradaban tertua di dunia.
Ketika Kumari Kandam tenggelam, penduduknya menyebar ke seluruh dunia dan mendirikan berbagai peradaban, sehingga klaim bahwa benua yang hilang juga merupakan tempat lahirnya peradaban manusia.
Baca Juga: Sains Terbaru Ungkap Penemu Benua Antarktika Bukanlah Orang Barat