Bagaimana Unta Arab Bisa Berjalan Berminggu-minggu di Gurun Tanpa Air?

By Utomo Priyambodo, Senin, 28 Juni 2021 | 17:29 WIB
Unta arab berpunuk satu punya kemampuan legendaris untuk melakukan perjalanan hingga 160 kilometer di gurun selama berminggu-minggu tanpa air minum. (WIkimedia Commons)

 

Demikian juga pada unta, mereka memiliki mekanisme serupa di tubuh mereka. Namun yang menarik, sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa unta arab melakukan mekanisme itu secara ekstrem.

Menurut Science Daily, unta arab sangat beradaptasi dengan baik di lingkungan gurun untuk bertahan selama berminggu-minggu tanpa akses ke air. Para peneliti dalam studi baru itu percaya bahwa ginjal memainkan peran penting bagi unta dalam menghindari kehilangan air dan reabsorpsi air.

Laporan studi berjudul "Multiomic analysis of the Arabian camel (Camelus dromedarius) kidney reveals a role for cholesterol in water conservation" telah terbit di jurnal Communications Biology pada 23 Juni 2021. Studi itu lahir tahun 2015 saat dimulainya kolaborasi antara para peneliti dari University of Bristol di Inggris dam United Arab Emirates University di Uni Emirat Arab.

Dalam studi ini, tim peneliti mempelajari gen-gen di ginjal unta arab dan membandingkannya. Mereka kemudian membandingkannya dengan gen-gen dari unta yang mengalami dehidrasi dan unta yang terhidrasi.

Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa Unta Bisa Memakan Kaktus yang Berduri Tajam

 

"Kami mengidentifikasi ratusan gen dan protein yang secara signifikan berubah di korteks ginjal dan medula pada hewan-hewan yang mengalami dehidrasi dan rehidrasi itu dibandingkan dengan kelompok kontrol," kata Fernando Alvira Iraizoz, ahli fisiologi hewan dari University of Bristol, seperti dilansir Science Times.

Unta-unta dewasa asyik minum dari wadah besar dan memamah umul jud, rumput hijau yang dibentuk kotak-kotak besar seperti jerami kering ala petani Eropa dan Amerika. (Christantiowati/National Geographic Indonesia)

Tim peneliti menemukan bahwa banyak ekspresi gen yang berubah pada unta yang mengalami dehidrasi terlibat dalam menekan kolesterol di ginjal mereka, sebagaimana dilansir Science Alert. Ketika tim mengukur jumlah kolesterol dalam membran plasma ginjal unta-unta itu, mereka menemukan bahwa unta-unta yang mengalami dehidrasi memiliki lebih sedikit kolesterol daripada unta-unta yang terhidrasi.

Selain itu, mereka juga menemukan bahwa pengkodean untuk mengangkut ion dan air melintasi membran-membran sel juga terekspresikan lebih banyak pada unta-unta yang mengalami dehidrasi. Temuan ini mendukung dugaan tim bahwa penekanan kolesterol yang dibawa oleh kondisi dehidrasi memungkinkan unta-unta itu untuk melekatkan lebih banyak air di ginjal mereka.

Para peneliti menjelaskan bahwa penurunan jumlah kolesterol dalam membran sel-sel ginjal membantu memfasilitasi pergerakan zat terlarut dan air di berbagai bagian ginjal. Hal ini membantu ginjal untuk secara efisien menyerap kembali air dan menghasilkan urine yang sangat pekat untuk menghindari kehilangan air.

Baca Juga: Penelitian: Susu Unta Dapat Mengurangi Radang dari Penyakit Diabetes