Kejadian Kosmik Baru, Lubang Hitam yang Menelan Bintang Neutron

By Fikri Muhammad, Rabu, 30 Juni 2021 | 08:00 WIB
Rasa baru dari tumbukan mencakup satu lubang hitam dan satu bintang neutron, menjadikannya semacam campuran. Penggambaran seniman tentang penggabungan lubang hitam dan bintang neutron yang menampilkan gangguan pasang surut. (Kredit gambar: Visualisasi: T.Dietrich, N.Fischer, S.Ossokine, H.Pfeiffer, T. Vu; Simulasi: V.Chaurasia, T. Dietrich) ()

Nationalgeographic.co.id—Setelah lebih dari empat tahun menjelajahi kumpulan kejadian kosmik melalui gelombang gravitasi, para ilmuwan akhirnya menemukan jenis tabrakan ketiga yang diharapkan.

Rasa baru dari tumbukan mencakup satu lubang hitam dan satu bintang neutron, menjadikannya semacam campuran. 

Para ilmuwan telah mengamat lusinan penggabungan pasangan lubang hitam, dan beberapa penggabungan pasangan bintang neutron. Tetapi tabrakan antara lubang hitam dan bintang neutron belum terdeteksi secara pasti sebelumnya.

Sekarang, para peneliti mengatakan bahwa mereka telah mengamati riak unik dalam ruang  dan waktu yang disebabkan oleh tabrakan keduanya.

"Dengan penemuan baru penggabungan bintang neutron-lubang hitam di luar galaksi kita, kami telah menemukan jenis biner yang hilang," kata Astrid Lamberts, peneliti CNRS di Obervatoire de  la Côte d'Azur di Prancis, dalam sebuah pernyataan. "Kami akhirnya dapat mulai memahami berapa banyak dari sistem ini yang ada, seberapa sering mereka bergabung, dan mengapa kami belum melihat contohnya di Bima Sakti."

"Kami akhirnya dapat mulai memahami berapa banyak dari sistem ini yang ada, seberapa sering mereka bergabung, dan mengapa kami belum melihat contohnya di Bima Sakti."

 

Kedua deteksi baru berada pada Januari 2020, dan hanya berselang 10 hari, tabrakan tersebut terjadi dan dikenal sebagai GW200105 dan GW200115 sesuai dengan tanggal pengamatan.

Satu terdeteksi oleh kedua detektor Laser Interferometer Gravitational-wave Observatory (LIGO) dan detektor Virgo serupa di Eropa.

GW200115 terdeteksi oleh fasilitas tersebut. Para ilmuwan percaya bahwa itu melibatkan lubang hitam hampir enam kali massa matahari kita. Sementara itu, GW200105 tidak terdeteksi secara pasti, tetapi para ilmuwan menduga itu adalah penggabungan antara lubanh hitam sekitar sembilan kali massa matahari dan bintang neutron.

Para ilmuwan saat ini belum yakin apakah penggabungan campuran itu menciptakan sinyal cahaya tampak, seperti yang terlihat dari penggabungan pasangan bintang neutron. Atau bisa juga tidak, seperti dalam kasus penggabungan lubang hitam biner.

Baca Juga: Teori Stephen Hawking soal Lubang Hitam Akhirnya Terbukti Benar

Para ilmuwan telah mengamat lusinan penggabungan pasangan lubang hitam, dan beberapa penggabungan pasangan bintang neutron. Tetapi tabrakan antara lubang hitam dan bintang neutron belum terdeteksi secara pasti sebelumnya. (Kredit gambar: Mark Myers, Universitas OzGrav/Swinburne) ()

 

Para astronom tidak dapat mencocokan salah satu dari deteksi gelombang gravitasi baru ini dengan pengamatan gelombang cahaya, tetapi itu tidak berarti tidak ada kilatan yang sesuai.

Untuk deteksi yang kurang tepat, para ilmuwan hanya bisa mempersempit lokasi sumber menjadi 175 dari langit. 

Untuk deteksi yang lebih tepat, para ilmuwan masih menghadapi area yang setara dengan 2.900 bulan purnama. Selain itu, pada jarak yang sangat jauh dari tabrakan, cahaya apapun akan sangat redup pada saat mencapai Bumi.

Namun, para ilmuwan menduga bahwa setidaknya untuk penggabungan khusus ini, tidak ada sinyal cahaya untuk dilihat.

"Ini bukan peristiwa di mana lubang hitam mengunyah bintang neutron seperti Monster Cookie dan melemparkan potongan-potongan," kata Patrick Brady, seorang fisikawan di University of Wisconsin-Milwaukee dan juru bicara LIGO Scientific Collaboration saat ini pada sebuah pernyataan yang diterbitkan Space. "'Melempar' itulah yang akan menghasilkan cahaya, dan kami tidak berpikir itu terjadi dalam kasus ini."

 

 Baca Juga: Para Astronom Temukan Lubang Hitam Terdekat dari Bumi, Seperti Apa?