Fosil Tumbuhan Tertua di Afrika Ungkap Sejarah Kehidupan di Bumi

By Utomo Priyambodo, Selasa, 29 Juni 2021 | 18:50 WIB
Fosil tumbuha tertua yang ditemukan di benua Afrika. (Cyrille Prestianni)

Baca Juga: Tragedi Hancurnya Pusparagam Kehidupan di Bumi

Nationalgeographic.co.id—Para peneliti menemukan fosil tumbuhan tertua di Afrika yang pernah tercatat sejauh ini. Analisis fosil tumbuhan yang sangat tua yang ditemukan di Formasi Baviaanskloof di Bendungan Impofu di Provinsi Eastern Cape di Afrika Selatan itu mengungkapkan tumbuhan ini berasal dari periode Devon Bawah.

Fosil tumbuhan ini menunjukkan adanya transisi dari lingkungan tandus ke lingkungan hijau yang kita lihat sekarang ada di planet Bumi. Laporan studi atas temuan fosil tumbuhan purba ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports pada 4 Juni 2021.

Cyrille Prestianni, ahli paleobotani dari Evolution and Diversity Dynamics Laboratory (EDDy Lab) di University of Liège (Belgia), merupakan salah satu peneliti dalam studi ini. Ia mencatat penghijauan benua-benua, atau disebut juga sebagai terestrialisasi, tidak diragukan lagi merupakan salah satu proses terpenting yang telah dialami planet kita.

Untuk sebagian besar sejarah Bumi, benua-benua pada awalnya tidak memiliki kehidupan makroskopik. Namun sejak periode Ordovisium atau 480 juta tahun yang lalu, ganggang hijau secara bertahap beradaptasi dengan kehidupan di luar lingkungan perairan.

 

Penaklukan tanah oleh tanaman adalah proses yang sangat panjang di mana tanaman secara bertahap memperoleh kemampuan untuk berdiri tegak, menghirup udara atau menyebarkan spora mereka. Fosil tumbuhan yang mendokumentasikan transisi kunci ini sangat langka.

Pada tahun 2015, selama perluasan Bendungan Mpofu di Afrika Selatan, para peneliti menemukan banyak fosil tumbuhan dalam strata geologis yang berasal dari Devonian Bawah, periode sekitar 420 juta sampai 410 juta tahun yang lalu. Fakta ini menjadikan menjadikan temuan di situs tersebut benar-benar luar biasa.

“Penemuan ini dengan cepat terbukti luar biasa, karena kita berada di hadapan fosil flora tertua di Afrika dan sangat beragam dan berkualitas luar biasa," ujar Cyrille Prestianni, paleobotanis dari EDDy Lab, seperti dilansir Geology Page.

Baca Juga: Memahami Peran Mikrobioma dalam Kehidupan dan Tradisi Rempah Nusantara

Tumbuhan kecil yang membelah beberapa kali sebelum menghasilkan sporangia oval. (Univeristé de Liège)

 

"Berkat kolaborasi antara University of Liège, Royal Belgian Institute of Natural Sciences (IRSNB), dan New Albany Museum (Afrika Selatan), penemuan luar biasa ini dapat dipelajari. Penelitian, yang baru saja diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, menjelaskan flora-flora fosil yang sangat beragam ini dengan tidak kurang dari lima belas spesies yang dianalisis, tiga di antaranya baru bagi sains," papar Prestiani.

Prestianni menambahkan, ”Flora-flora ini juga sangat menarik karena jumlah spesimen lengkap yang telah ditemukan.” Tanaman-tanaman purba ini kecil-kecil, dengan ukuran spesimen terbesar tidak melebihi 10 sentimeter.

Baca Juga: Temuan Pohon yang Membatu Ungkap Keberadaan Banyak Fosil Hewan Purba

Mtshaelo kougaensis adalah tanaman yang memiliki sporangia rumit yang berkumpul di ujung. (Univeristé de Liège)

Flora-flora fosil dari Mpofu memungkinkan kita hari ini untuk membayangkan seperti apa dunia ketika tanaman terbesar tidak lebih tinggi dari pergelangan kaki kita dan hampir tidak ada hewan yang dapat membebaskan diri dari lingkungan perairan. Ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Bumi kita berubah dari batu merah tanpa kehidupan menjadi planet hijau yang kita kenal sekarang.

Tumbuhan-tumbuhan ini, sesederhana apa pun, merupakan langkah penting dalam pembangunan lingkungan yang menampung hewan darat pertama, artropoda. Mereka membentuk dasar dari sejarah panjang kehidupan di Bumi, yang berlanjut hari ini dari hutan tropis yang lebat hingga tundra yang gersang di utara.

Baca Juga: Temuan Air Tertua di Dunia Menjelaskan Awal Mula Kehidupan di Bumi