Benteng Terakhir Es Kutub Utara Mencair Akibat Perubahan Iklim

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 2 Juli 2021 | 22:00 WIB
Es Arktika semakin menipis seiring Bumi yang menghangat. (Rich Reid/National Geographic Creative)

 

Nationalgeographic.co.id—Terdapat 'benteng pertahanan terakhir' yang dimiliki es di Arktika. Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan, tempat ini menjadi kawasan terakhir di Kutub Utara yang akan meleleh di masa depan berkat lapisan esnya yang tebal.

Kawasan yang disebut "The Last Ice Area" ini membentang lebih dari 2.000 kilometer, di pantai utara Greenland hingga ke bagian barat Kepulauan Arktika, Kanada. Es laut di sana dianggap cukup tebal untuk bertahan mlewati suhu hangat di musim panas belahan utara. Bahkan, es laut yang biasanya berusia lebih dari lima tahun membeku, bisa memiliki ketebalan sekitar empat meter.

Namun zona beku ini, berdasarkan studi terbaru di Communications Earth & Environment, memperkirakan tempat itu lebih rentan terhadap perubahan iklim. Laporan itu dipublikasikan Kamis (01/07/2021).

Tentunya, temuan ini berbeda dari dugaan para ilmuwan sebelumnya, tulis para peneliti. Mereka melaporkan bahwa Laut Wandel di bagian timur area itu telah kehilangan 50% lapisan es di atasnya selama musim panas tahun lalu.

Kondisi cuaca berperan mendorong penurunan itu. Akan tetapi, perubahan iklim memungkinkan hal itu dengan menipiskan es secara bertahap dari tahun ke tahun. Tandanya, mereka berpendapat, pemanasan global dapat mengancam kawasan lebih dari sekedar yang diprediksikan dari model perubahan iklim sebelumnya.