Nationalgeographic.co.id—Cao Cao adalah salah satu kekuatan pada perebutan kekuasaan selama akhir Kekaisaran Han. Ia mencoba menaklukan seluruh kekaisaran dalam Pertempuran Tebing Merah, tetapi gagal. Selama karir politiknya yang panjang, Cao Cao membantu mengalahkan pemberontakan Sorban Kuning dan memperoleh kekuasaan di Wei.
Pada masa yang sulit secara politik dan ekonomi, Cao Cao lahir di Anui pada tahun 155. Memang sejak 135 dan seterusnya ada banyak pembunuhan dan konflik di pengadilan yang berkuasa menurut laman China Highlights. Faksi pengadilan utama adalah para kasim, pejabat pengadilan klan Dinasti Han dan birokrat Konfusianisme.
Namanya dikenal sebagai diktator militer. Sesuatu yang lebih mengerikan sekadar panglima perang. Ambisinya adalah menyatukan negara Tiongkok dengan ekspansi militer. Walaupun gagal, ia tetap berhasil menemukan negara bagian Wei dan memperkenalkan perubahan administratif dan reformasi lahan.
Tujuan kejam Cao Cao untuk merebut kembali kejayaan kekaisaran Han yang hilang dengan manipulasi istana kekiasaran dan intrik politik yang buruk telah menghasilkan reputasi ambigu. Namanya gelap sebagai pejahat epik populer abad ke-14 dari novel Roman Tiga Kerajaan.