Lewat Tinja, Ahli Singkap Perubahan Hidup Bangsa Maya di Masa Lalu

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 5 Juli 2021 | 17:00 WIB
Dewa Matahari Suku Maya diperlihatkan sebagai manusia hiu. Ini adalah salah satu bentuk penyamarannya (Zika Zakiya)

 

Lewat teknik dan data yang dimiliki, para peneliti dapat memetakan dan menemukan adanya perubahan besar pada populasi orang Maya di kawasan itu. Rentang periodenya dimulai dari 3.300 tahun yang lalu. 

Mereka juga berhasil mengidentifikasi pergeseran pola permukiman yang terjadi selama berabad-abad, terkait dengan perubahan penggunaan lahan, dan praktik pertanian.

"Penting bagi masyarakat secara luas mengetahui bahwa ada peradaban sebelum kita yang terpengaruh dan beradaptasi dengan perubahan iklim," kata Peter Douglas, penulis senior makalah tersebut dalam rilis, Rabu (30/06/2021)

"Dengan menghubungkan bukti perubahan iklim dan populasi, kita dapat mulai lihat korelasi jelas antara curah hujan dan kemampuan kota-kota kuno ini untuk mempertahankan populasinya.”

Para peneliti memperkirakan ukuran populasi Maya kuno dilakukan dengan cara klasik, yakni dengan inspeksi tanah dan menggalinya.

 

Baca Juga: Solusi Membersihkan Tinja Manusia yang Membanjiri Gunung Everest

Konservatori Angelyn Bass membersihkan permukaan dinding di peninggalan Suku Maya di Xultun, Guatemala (Zika Zakiya)

 

Kemudian demi merekonstruksi dinamika populasinya, para arkeolog mengungkap, memetakan, dan menghitung struktur pemukiman kuno. Hasilnya, mereka bisa menetapkan sejak kapan kawasan-kawasan itu dihuni.

Mereka juga membandingkan tren populasi di tingkat situs dan regional, lalu mengamati indikator tanah, khususnya di Laguna Itzan, yang bererosi ke danau. Cara itu bertujuan untuk memahami perubahan ekologi yang terjadi beriringan dengan peristiwa penduduk di masa lalu.

Berdasarkan pengujian pada stanol sisa tinja, manusia sudah hidup di sekitar lereng Laguna Itzan secara berkelanjutan. Itzan sendiri merupakan salah satu situs arkeologi bagnsa Maya terbesar, dan merupakan kota kuno.

Meski dalam jumlah kecil, para peneliti menulis, mereka tetap melanjutkan kehidupannya di sana pasca masa yang disebut "keruntuhan" sekitar 800 hingga 1.000 masehi. Artinya juga, masyarakat Maya sudah tinggal di sana lebih jauh 650 tahun sebelum perkiraan hasil studi arkeologi sebelumnya, terang para peneliti.

Baca Juga: Fosil Tinja Berusia 6.800 Tahun Ungkap Jenis Tumbuhan yang Dimakan Moa