Menilik Upaya Daerah Menerapkan PPKM Darurat Demi Tekan Lonjakan Kasus

By Sheila Respati, Minggu, 4 Juli 2021 | 15:37 WIB
Dokter Makhyan Jibril, Msc M Biomed pada Dialog Produktif yang diselenggarakan KPC-PEN yang ditayangkan di kanal YouTube FMB9ID_IKP, Kamis (1/7/2021). (DOK. KOMINFO)

Nationalgeographic.co.id -  Lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 membuat Presiden Joko Widodo menarik rem darurat. Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan di Jawa dan Bali mulai Sabtu (3/7/2021) hingga Selasa (20/7/2021).

Kebijakan pembatasan tersebut diimplementasikan di kabupaten dan kota dengan situasi pandemi level 3 dan 4. Tercatat, ada 7 kabupaten/kota di Indonesia yang menghadapi situasi level 3 dan 48 kabupaten/kota level 4.

Adapun penentuan level didasari oleh laju penularan hingga jumlah bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit di dalam kabupatan/kota.

Di wilayah Jabodetabek, Kabupaten Tangerang menjadi salah satu yang termasuk zona merah dengan kondisi pandemi level 3. Selama dua minggu terakhir, jumlah pasien terkonfirmasi positif di kabupaten tersebut terus merangkak naik.

Bupati Tangerang Ahmad Zaki Iskandar, dalam Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN, Kamis (1/7/2021) sempat mengatakan bahwa keterisian kamar perawatan pasien Covid-19 di wilayahnya sudah menembus 92 persen. Rumah-rumah singgah yang disediakan untuk merawat pasien Covid-19 bergejala ringan pun kapasitasnya sudah tak cukup.

Baca Juga: Faskes Indonesia Kolaps, Sebulan Ini 265 Pasien Isoman COVID-19 Wafat

“Kondisi saat ini sangat berbeda. Ini menunjukkan betapa seriusnya peningkatan kasus yang terjadi dalam dua minggu terakhir,” katanya menurut rilis yang diterima NGI, Minggu (4/7/2021).

Demi menekan angka penularan dan mengurangi beban kerja tenaga kesehatan di wilayahnya, Zaki mengatakan akan berkomitmen menerapkan PPKM Darurat secara tegas.

Ia memaparkan sejumlah rencana yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.

“Kegiatan masyarakat yang berpotensi menciptakan kerumunan akan ditiadakan, seperti resepsi pernikahan, khitanan, dan acara keagaamaan. Begitu juga dengan kegiatan rapat dan seminar akan ditiadakan,” katanta.

Zaki pun mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan edukasi mengenai protokol kesehatan dan pemberantasan infodemi untuk mencegah beredarnya hoaks yang dapat menghambat penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Empat Varian Covid-19 Ada di Jakarta, Perlukah Dosis Vaksinasi Ketiga?

“Sebagai langkah preventif kami akan menggencarkan program vaksin juga. Mudah-mudahan semakin banyak volume vaksin yang didistribusikan. Target saya 20.000 dosis vaksin per hari dan 100.000 dosis per minggu,” terangnya.

Sebagai kabupaten yang menjadi “rumah” bagi banyak fasilitas pabrik, Zaki pun akan mendorong  perusahaan-perusahaan untuk menyukseskan program Vaksin Gotong Royong. Program tersebut diinisasi oleh pengusaha swasta melalui Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

“Untuk beberapa pabrik seperti Mayora dan Torabika sudah melaksanakan vaksinasi Gotong Royong dosis pertama,” tambahnya.

Sementara itu, di Jawa Timur yang juga mengalami lonjakan kasus positif Covid-19 cukup tinggi, kondisinya tak jauh berbeda dengan Kabupaten Tangerang.

Pada webinar yang sama, dokter sekaligus perwakilan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Jawa Timur, dr Makhyan Jibril mengatakan, dalam dua minggu terakhir, persentase BOR di Jawa Timur naik drastis.

“Minggu lalu tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Timur masih di angka 20 sampai 30 persen. Kemarin keterisian ruang isolasi mencapai 82 persen dan intensive care unit (ICU) 72 persen,” ungkapnya.

Baca Juga: Penggunaan Ivermectin sebagai Obat COVID-19 Sedang Diuji oleh Oxford

Ia pun mengatakan, penyumbang kasus positif Covid-19 terbanyak di Jawa Timur adalah klaster keluarga.

“Kami sepakat program vaksinasi sebagai salah satu kunci menekan laju COVID-19. Di Jawa Timur kita sudah mempercepat vaksinasi, kurang lebih 4,9 juta penduduk telah divaksinasi dosis pertama dan 2.065.000 penduduk telah mendapat dosis kedua,” katanya.

Selain itu, selama PPKM Darurat Satgas Covid-19 Jawa Timur pun akan berupaya kembali mengedukasi masyarakat untuk tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.