Sebuah Studi Ganja dan Dampaknya pada Memori: Benarkah Buruk?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Jumat, 9 Juli 2021 | 09:00 WIB
Kebanyakan studi tidak menemukan bukti yang konklusif akan adanya manfaat dan efek samping ganja. (Lutfi Fauziah)

 

 

Carrie Cutler menulis, temuan ini bertentangan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menyebut CBD memiliki efek perlindungan pada memori otak.

Kelompok yang menggunakan ganja tanpa CBD dan kelompok yang mengungakan konsentrat, hasilnya lebih buruk dalam mengukur memori asal. Memori asal ini berguna untuk membedakan cara informasi yang disajikan untuk dipelajari.

Secara keseluruhan pada ketiga kelompok pengguna ganja diberikan tes memori palsu memiliki hasil yang buruk, tulis peneliti. Ketika diberikan kata baru dan ditanyai "apakah kata itu telah disajikan sebelumnya?", mereka menjawab sudah, padahal belum.

Baca Juga: Benarkah Ganja Dapat Menyembuhkan Kanker? Berikut Penjelasan Peneliti

Tanaman ganja. (Gloria Samantha)

 

Hal yang tidak terduga, kata Cutler, orang yang mengisap dengan konsentrat potensi tinggi dengan lebih dari 60% THC, memiliki kinerja yang sebanding dengan mereka yang merokok bunga ganja.

Para peneliti berpendapat, kemungkinan itu disebabkan para pengguna menggunakan lebih sedikit untuk mencapai tingkat keracunan, maupun gangguan yang sama layaknya orang yang merokok bunga ganja.

"Saya ingin lihat lebih banyak penelitian sebelum kami membuat kesimpulan umum," Cutler berpendapat. "Akan tetapi, sangat menggembirakan untuk mengetahui bahwa konsentrat tidak meningkatkan bahaya."

Baca Juga: Rastafarianisme: Gerakan Spiritual dan Kelahirannya di Afrika