Efek Transplantasi Tinja pada Pasien COVID-19 Akan Diuji Klinis

By Utomo Priyambodo, Kamis, 8 Juli 2021 | 21:30 WIB
Sampel untuk transplantasi tinja. (Micropia)

“Kesimpulan utama kami dari kasus-kasus ini adalah bahwa transplantasi mikrobiota tinja tampak aman dan memiliki kemanjuran yang sebanding dalam mengobati infeksi C. difficile berulang pada pasien yang juga mengindap COVID-19,” tulis para peneliti dalam sebuah laporan studi yang menjelaskan kasus tersebut. Laporan studi kasus itu telah terbit di jurnal Gut pada Juli 2021.

"Pertanyaan lebih lanjut yang lebih spekulatif adalah apakah transplantasi mikrobiota tinja dapat memengaruhi perjalanan klinis COVID-19," kata mereka seperti dilansir Science Alert.

Ada kemungkinan, misalnya, transplantasi tinja dapat meningkatkan sistem kekebalan pada mereka yang mengidap COVID-19. Transplantasi tinja tersenut memicu serangkaian perubahan molekuler dari keberadaan bakteri tertentu.

Baca Juga: Cek Kotoran Pertama Bayi Anda untuk Tahu Apakah Dia Punya Alergi

Beberapa penelitian bahkan menunjukkan mikrobioma usus dapat berdampak pada sistem pernapasan. Pada gilirannya, ini dapat meningkatkan daya tahan paru-paru terhadap COVID-19.

Sejauh ini, kita baru tahu sedikit tentang bagaimana usus memengaruhi sistem kekebalan, atau bagaimana transplantasi kotoran pada akhirnya dapat berkontribusi pada proses tersebut. Namun perlu diselidiki apakah metode pengobatan ini benar-benar dapat membantu kita dalam menyembuhkan infeksi virus yang parah. Para penulis studi kasus unik ini bermaksud untuk segera melakukan uji klinis metode ini dengan merekrut banyak sukarelawan terlebih dulu.