Berusia 4.500 Tahun, Patung Kayu Bermata Kristal Ditemukan di Mesir

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 10 Juli 2021 | 19:51 WIB
Ka'aper adalah seorang penulis dan pendeta yang memiliki peran resmi, tetapi tidak terlalu tinggi. Dalam patung kayu, Ka’aper ditampilkan sebagai pria gemuk. Matanya bertatahkan kalsit, batu kristal dan batu hitam, digariskan dengan tembaga, meniru riasan mata. (Ministry of Tourism and Antiquities)

 

Nationalgeographic.co.id—Dalam mengabadikan kepercayaan dan kebudayaan, orang Mesir kuno dikenal sebagai yang terbaik. Selain itu, mereka adalah pengrajin dan seniman ulung.

Dikenal dengan patung penguburan mereka, pengrajin kuno memiliki bisnis yang berkembang pesat dengan mengisi banyak makam dan kuil di negeri itu. Jumlah patung kayu yang bertahan dari Mesir kuno sangat sedikit dibandingkan dengan patung batu lainnya. Alasan di balik ini adalah kualitas kayu lokal yang buruk.

Kayu berkualitas tinggi, seperti cedar, harus diimpor dari tempat-tempat seperti Lebanon. Alasan lain adalah bahwa kayu tidak bertahan sebaik batu. Banyak patung kayu mungkin hancur seiring waktu.

Penemuan patung kayu mesir Ka'aper berusia 4.500 tahun miliki mata berhiasi batu kristal. (Ministry of Tourism and Antiquities)

Selama beberapa abad terakhir, para arkeolog secara konsisten menemukan karya-karya bagus yang terus memukau. Salah satunya patung kayu legendaris Ka'aper—atau Kaaper—yang dikenal sebagai Sheikh el-Balad.

Patung kayu Ka’aper adalah karya seni yang nampak seperti hidup dan pengerjaannya hampir mustahil untuk dipercaya. Patung yang hiper realistis ini dibuat dengan indah menunjukkan keterampilan luar biasa dari para pengrajin kuno.

Lebih lanjut, patung Ka'aper ditemukan dalam kondisi sangat baik di makam miliknya atau yang disebut mastaba di dalam pekuburan Saqqara sekitar 2500 SM.

 

 

Sebagai informasi, Ka'aper adalah seorang penulis dan pendeta yang memiliki peran resmi, tetapi tidak terlalu tinggi. Dalam patung kayu, Ka’aper ditampilkan sebagai pria gemuk, mungkin mencerminkan statusnya yang kaya. Matanya bertatahkan kalsit, batu kristal dan batu hitam, digariskan dengan tembaga, meniru riasan mata. 

Mata yang indah dan fitur wajah patung kayu Ka’aper menambah kualitas dan membuat terasa hidup. Diukir dari kayu sycamore, patung itu bertahan dengan sangat baik. Salah satu elemen yang tampaknya telah hancur adalah lapisan terluar yang awalnya diplester dan dicat.

Patung Ka’aper diiwakili dalam pose melangkah, dengan kaki kirinya ke depan, dan memegang tongkat (sekarang diganti dengan salinan) di tangan kirinya. Tingkat realisme subjek yang diwakili sangat mengesankan dan kontras dengan idealisme ekstrim di mana raja dan anggota keluarga kerajaan digambarkan.

Baca Juga: Catatan Rahasia Isaac Newton tentang Piramida dan Prediksi Hari Kiamat

Gambaran patung kayu Ka'aper asal Mesir Kuno secara keseluruhan. (Ministry of Tourism and Antiquities)

 

Ada cerita unik mengapa patung kayu Ka’aper memiliki julukan lain yaitu Sheikh el-Balad. Ya, ternyata,  setelah patung Ka’aper ditemukan oleh  para pekerja di penggalian Mariette, sosok itu memiliki kemiripan yang begitu mencolok dengan walikota kota mereka. Sehingga patung Ka’aper diberi nama Sheikh el-Balad.

Julukan Sheikh el-Balad ini memiliki arti walikota atau pemimpin kota dalam bahasa Arab. Di samping sosok di mastaba ini, terdapat pula patung seorang wanita yang juga diukir di kayu. Patung tersebut diyakini sebagai istri Ka'aper.

Kini, patung Ka'aper menjadi salah satu patung kayu terkenal yang menjadi sorotan. Patung ini kemudian disimpan di Museum Mesir di Kairo, Mesir.

Ka'aper adalah seorang penulis dan pendeta yang memiliki peran resmi, tetapi tidak terlalu tinggi. Dalam patung kayu, Ka’aper ditampilkan sebagai pria gemuk. Matanya bertatahkan kalsit, batu kristal dan batu hitam, digariskan dengan tembaga, meniru riasan mata. (Ministry of Tourism and Antiquities)

Baca Juga: Temuan Makam Ungkap Kehidupan Pekerja Piramida di Mesir Kuno