Gerombolan Kungkang Purba Ini Tewas Karena Paparan Kotorannya Sendiri

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 12 Juli 2021 | 17:00 WIB
Penelitian terkait kematian kungkang karena paparan kotorannya sendiri, membuka pengetahuan terkait perilaku sosial mereka. (Jorge Salas International Expeditions/WWF)

 

Nationalgeographic.co.id - Kungkang (kadang disebut juga Sloth) yang kita kenal saat ini, selain geraknya yang dikenal lembat, merupakan makhluk kecil yang suka menyendiri. Hewan ini habitat aslinya berada di Amerika Tengah dan Selatan, dan banyak menghabiskan waktunya di pohon untuk tinggal.

Ternyata, dalam penelitian yang diterbitkan di Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology (Vol. 544, 2020), leluhur kungkang (Eremotherium laurillardi) adalah makhluk yang lebih suka berkawan dan bergerombol di dekat air.

Temuan ini merupakan hasil para peneliti dari 22 fosil kungkang purba yang terdiri dari 575 tulang di situs purbakala Tonque Loma, Ekuador. Persisnya, para kungkang ini mati di bekas rembesan tar atau rawa-rawa purba. Mereka terdiri dari 15 dewasa, satu remaja, dan enam anak-anak. Susunan fosil dan rentang usia ini menunjukkan mereka mengalami kematian massal yang jelas, tulis para peneliti.