Nationalgeographic.co.id—Patung purba menyerupai bison, yang diperkirakan berusia 15.000 tahun lalu, ditemukan dalam sebuah gua di wilayah barat daya Prancis. Lokasi penemuan patung itu berada di sebuah gua dekat sungai Volp. Nama gua itu adalah Tuc d'Audoubert.
Patung bison ini termasuk salah satu contoh seni Paleolitik terbaik di Eropa. Karya seni ini berasal dari masa sekitar 13.000 SM. Patung ini diyakini merupakan budaya peninggalan era Magdalenian awal.
Sungai Volp mengalir melalui kaki pegunungan Pyrenees yang memisahkan Prancis dan Spanyol. Dekat komune Montesquieu-Avantès di barat daya Prancis, sungai mengalir di bawah bebatuan untuk waktu yang lama. Sungai itu benar-benar menghilang ke dalam gua.
Pada 1912, gua ini ditemukan pertama kali oleh Henri Bégouën dan ketiga putranya yang masih remaja.
Secara teknis terdapat tiga gua yang terpisah, dua gua diantaranya saling terhubung. Gua-gua itu dinamai Trois-Frères (tiga bersaudara), Enlène, dan Tuc d'Audoubert. Setelah penemuan ini, gua-gua itu kemudian mulai diteliti oleh arkeolog Emile Cartailhac (1843–1921).
Dia adalah arkeolog Prancis dan salah satu pendiri tradisi arkeologi prasejarah di negara asalnya. Lahir di Marseilles, ia dididik dalam ilmu alam, sementara arkeologi merupakan minat sejatinya. Selama dua puluh tahun ia menjadi editor jurnal Matériaux pour l'histoire primitif et naturelle de l'homme, yang didirikan oleh Gabriel de Mortillet. Dia menulis banyak buku tentang prasejarah Prancis dan Mediterania. Meskipun awalnya tidak yakin dengan kekunoan seni gua Prancis dan Spanyol, ia berubah pikiran setelah mengunjungi Altamira bersama Abbé Breuil. Kemudian dia melakukan banyak hal untuk mengubah opini publik terhadap penerimaan karya-karya ini sebagai zaman Palaeolitik.
Lebih lanjut, di dalam gua Tuc d'Audoubert itulah ditemukan ukiran dan lukisan seni Paleolitikum. Penemuan ini bisa dibilang menjadi penemuan gua yang paling menarik. Sebab terdapat patung tanah liat kecil di ruang terdalam gua Tuc d'Audoubert.
Baca Juga: Lukisan Gua Bergambar Jari-Jari Tak Lengkap: Diamputasi atau Ditekuk?
Ya, patung tersebut merupakan dua patung bison. Tinggi patung ini sekitar 18 inci dan ukirannya sangat detail menggambarkan bison betina dan jantan.
Penampilan patung-patung itu sangat realistis diciptakan menggunakan kombinasi tangan dan alat. Tanah liat yang digunakan jelas diukir dari dinding gua yang bersebelahan.
Meskipun hampir 15.000 tahun telah berlalu sejak pembuatannya, patung bison itu masih dalam kondisi sangat baik dan terawat. Hal ini lantaran pemerintah Perancis mengawetkan patung tersebut dan membatasi akses masuk ke gua. Dilansir dari My Modernmet, hanya para peneliti saja yang diperbolehkan masuk dalam gua.
Baca Juga: Lebih Dari Setengah Abad Penemuan, Jejak Kaki di Atap Gua Terungkap
Keindahan patung bison prasejarah tidak dapat disangkal memiliki makna dan pentingnya bagi penghuni asli gua. Para ahli menduga bahwa patung bison itu memiliki tujuan sebagai ritual seperti kebanyakan seni gua lainnya.
Bison adalah sumber makanan penting dan tulang mereka banyak ditemukan di antara artefak gua lainnya. Tampaknya binatang besar ini memegang tempat penting dalam budaya Magdalenian.
Lebih lanjut, bukan hanya bison saja, terdapat pula representasi binatang ditemukan di gua d'Audoubert. Di sepanjang gua, simbol klub abstrak (claviforms) berbentuk seperti huruf "P" sering diulang, terutama di ruangan yang kemudian dikenal sebagai Galeri Claviforms. 103 hewan digambarkan di dinding dan lantai. Ini termasuk kuda, rusa, dan kucing besar.
Namun, tampaknya bison menjadi hewan yang paling dipuja pada zaman itu. Imaji itu jumlah totalnya mencapai 40 persen dari seluruh penggambaran hewan yang berada di gua d'Audoubert.
Baca Juga: Gambar Cadas Purbakala di Sulawesi Terancam Rusak oleh Perubahan Iklim