Ternak yang kakinya cedera akibat dikejar serigala atau akibat infeksi luka tak bisa dijual. Dan setelah insiden dengan serigala, induk sapi menjadi galak dan ekstra protektif terhadap anaknya. Pasangan Herman bukanlah peternak satu-satunya yang mengatakan sapi seperti itu lebih sulit diatur di dalam kandang; mereka bahkan tidak bisa lagi menggunakan bantuan anjing gembala; mereka harus menghadapi kenyataan bahwa jika sapi digembalakan ke padang rumput pada musim panas berikutnya, ternak tersebut mungkin tak akan diam karena hutan dataran tinggi merupakan tempat serigala berkeliaran.
Para peternak Blackfoot Challenge—koperasi yang didirikan pada 1993 untuk melestarikan kawasan pedesaan di daerah aliran Sungai Blackfoot di Montana barat-tengah—sedang mencoba program patroli berkuda. Saya meronda bersama si patroli berkuda sendiri, Peter Brown, yang bepergian dengan truk, sepeda motor, atau berjalan kaki. Dia memantau keberadaan kawanan serigala dalam kaitannya dengan ternak dan melapor setiap hari kepada peternak sehingga mereka dapat memindahkan ternak ke tempat merumput yang lebih aman atau lebih berjaga-jaga. Di banyak daerah berisiko, tempat sapi melahirkan kini dikelilingi dengan pagar listrik. Untuk mengusir serigala secara visual dari padang rumput yang lain, Brown kadang-kadang memanfaatkan teknik Eropa lama, memasang selayun kawat yang dipasangi kain warna cerah.
Ketika kami memeriksa beberapa padang di lembah di tengah turunnya salju bulan Oktober, tatapan Brown tertuju ke kawanan gagak yang merupakan salah satu petunjuk akurat adanya bangkai. Ternyata burung tersebut hanya makan isi perut elk yang ditinggalkan pemburu. Ditemani seekor serigala sehitam gagak dari kawanan Elevation Mountain. Namun, empat ekor rusa merumput dengan tenang di seberang pagar, demikian pula beberapa puluh ternak 180 meter dari situ.
"Gerak-gerik ternak merupakan sistem peringatan awal kami," kata Brown mengamati. " Saya mencari kalau-kalau ada ternak yang berkumpul atau berlari, atau yang melihat sekeliling dengan waspada dan melenguh. Saya juga memasang mata kalau-kalau ada ternak yang tidak sehat, yang dapat menarik perhatian pemangsa. Saya kira dengan mengelilingi kawasan saja, kehadiran saya menghalangi serigala membunuh ternak. Serigala belajar dan menyesuaikan diri setidaknya sama cepatnya dengan kita. Selain itu, di sini banyak mangsa alami mereka. Saya pernah melihat serigala melintasi kawanan ternak untuk mengejar rusa."!break!
Dulu peternak biasa membiarkan ternak yang mati karena penyakit, masalah melahirkan, dan kecelakaan, tergeletak di padang atau dikumpulkan di tumpukan yang disebut tambun tulang. Namun, "saat pemangsa mulai pulih jumlahnya, bangkai itu menarik perhatiannya dan mengundang masalah," jelas Seth Wilson, biolog konservasi yang mengoordinasikan program patroli berkuda. "Sekarang kami langsung mengumpulkan bangkai dan membusukkannya jauh dari situ. Itu salah satu cara yang paling sederhana dan efektif untuk mengurangi konflik dengan beruang dan serigala. Tinggal mengubah kebiasaan lama."
Pertanyaannya bukan lagi bagaimana menyingkirkan serigala, tetapi bagaimana hidup berdampingan dengannya. Kata peternak keluarga Mannix Daud, "Kami harus menyadari bahwa kebanyakan penduduk AS menghendaki serigala. Penduduk tersebut juga pelanggan daging sapi kami. Tentu saja tidak baik berkata kepada pelanggan bahwa mereka tidak memahami permasalahan. Jadi, alih-alih bersikeras dan berjuang untuk mengembalikan keadaan seperti 50 tahun lalu, kami mencoba cara baru, seperti patroli berkuda."
"Tetapi, jika peternak tidak mendapat cukup nafkah," ujar peternak dan dokter hewan Ron Skinner, "sekarang alternatifnya biasanya menjual sebagian tanah untuk real estat, dan hilanglah banyak tanah kosong dan habitat margasatwa yang bagus di daerah Barat."
Ketika serigala baru di Yellowstone muncul pertama kalinya, elk dan moose di daerah itu bertahan seolah-olah masih berurusan dengan coyote. Kesalahan besar. Kini jumlah elk di Yellowstone tinggal separuh jumlahnya 15 tahun yang lalu. Namun, berdasarkan sebagian besar parameter, jumlah elk memang telah membengkak terlalu tinggi, sementara kawasannya mengecil. Tak lama setelah membunuh serigala Yellowstone terakhir pada tahun 1926, petugas taman nasional itu terpaksa membasmi ribuan elk. Jumlah elk terus saja meningkat dan menggunduli tanaman di habitat penting, menciptakan situasi tak alami berkepanjangan di taman yang bertujuan melestarikan alam.!break!
Berkat pasokan daging yang nyaris tak terbatas, serigala baru Yellowstone berlipat dengan cepat. Namun, jumlahnya turun drastis pada tahun 2005. Jumlahnya meningkat lagi, mencapai 171 pada tahun 2007, kemudian turun hingga 124 pada akhir 2008, turun 27 persen kali ini. Doug Smith, pemimpin Yellowstone Wolf Project, mencatat bahwa tahun itu jumlah pasangan beranak paling sedikit sejak tahun 2000. "Jumlah serigala menurun," ujarnya. "Jumlahnya tidak pernah sampai setinggi yang kami perkirakan berdasarkan ketersediaan mangsa. Ini berarti bahwa begitu serigala mencapai kepadatan tertentu, hewan ini mulai mengatur sendiri jumlah mereka."
Bentrokan dengan manusia bukanlah satu-satunya perang yang dialami serigala.
Kawanan Druid Peak di Yellowstone menetapkan wilayahnya pada tahun 1996 dan mempertahankannya sejak saat itu. Kemungkinan besar kawanan ini merupakan kelompok serigala yang paling banyak diamati di dunia: Kawasan terbuka yang dikuasainya di kedua sisi Lembah Sungai Lamar di Wyoming dilalui oleh salah satu jalan utama taman itu. Pada pagi di akhir bulan Oktober itu, suhu -15°C. Embun beku melapisi hidung bison di bawah salah satu tempat berkumpul favorit kawanan Druid. Beberapa ekor elk merumput berjauhan di lereng yang sama, sementara dua coyote menggerogoti bangkai anak elk di tepi sungai. Saya tidak melihat serigala, tapi Laurie Lyman, pensiunan guru yang pindah dari California agar bisa berdekatan dengan serigala Yellowstone dan telah mengawasinya hampir setiap hari selama beberapa tahun, menurunkan teropongnya untuk menceritakan yang dilihatnya kemarin.
Dua serigala Druid—seekor betina yang disebut Nomor 571 dan adik jantannya, dinamai Triangle Blaze karena dadanya berpetak putih—sedang berjalan di pinggir sungai ketika muncul tiga serigala penyerang dari kawanan Hurricane Mesa yang baru. Kedua pihak saling melolong sebelum kemudian berlari menyerang. Karena kalah jumlah, pasangan Druid mundur, tetapi serigala Hurricane berhasil menyusul 571. Empat kali kawanan itu menariknya hingga telentang. Yang terakhir, dua serigala menahan dari dua arah sementara yang ketiga—dan terbesar—menggigit dadanya, mengguncang dan merobek dengan gigi. "Saat itulah Triangle Blaze menyerbu," ingat Lyman. "Dia datang untuk menyelamatkan 571, menghalau kawanan Hurricane. Kawanan Hurricane mulai mengejarnya, tetapi 571 sempat menggigit pantat seekor musuhnya. 571 melarikan diri ke seberang sungai. Saat kedua saudara itu akhirnya berkumpul lagi, yang jantan tampak pincang, sementara luka-luka yang betina masih berdarah."