Beruang Arwah

By , Jumat, 29 Juli 2011 | 09:48 WIB

Untuk mempelajari lebih lanjut, saya dan Doug Neasloss keluar mencari beruang di Pulau Princess Royal. “Jangan sampai membuat hewan itu kaget,” kata pemandu berusia 28 tahun yang bekerja di wilayah adat Kitasoo/Xai’xais itu. Kaleng semprotan lada khusus grizzly terselip dalam sarung di pinggangnya. Neasloss menyibak kerimbunan hutan hujan. Di bawah tajuk, semuanya berubah lembut dan teredam. Lumut kerak menggantung di cabang tsuga, cedar, dan kayu taji. Sepatu karetnya tidak meninggalkan jejak di tanah kenyal, yang demikian hijau sehingga seakan ada hujan lumut turun dari langit.!break!

Neasloss berteduh di bawah pohon tsuga dan mengencangkan tudungnya untuk menahan hujan yang tak kunjung berhenti. Dia baru-baru ini melihat seekor beruang putih di dekat sini, katanya, meskipun tidak ada jaminan hewan itu akan muncul kembali. Pukul tiga lewat sedikit, ia menunjuk ke seberang sungai. Seekor beruang putih berjalan terkedek-kedek ke tepian. Beruang ini lebih besar dan lebih percaya diri daripada beruang Pulau Gribbell. Lemak melendut ke bawah perutnya. Dia berdiri di tengah lubuk kecil, lalu menyergap dengan kedua cakarnya, dan mendapat salem chum gemuk sepanjang satu meter.

Para peneliti baru-baru ini membuktikan bahwa bulu putih beruang arwah bermanfaat saat menangkap ikan. Meskipun beruang putih dan hitam cenderung memiliki tingkat keberhasilan yang sama setelah gelap—saat penangkapan ikan paling aktif—ilmuwan Reimchen dan Dan Klinka dari University of Victoria melihat ada perbedaan pada siang hari. Beruang putih berhasil menangkap satu dari tiga salem yang disergapnya. Beruang hitam hanya berhasil menangkap satu dari empat. “Ikan salem kurang awas terhadap benda putih yang terlihat dari bawah permukaan,” duga Reimchen. Itu mungkin menjawab sebagian pertanyaan tentang sebab bulu putih tetap bertahan hingga sekarang.

Di tengah hujan yang terus mengguyur Pulau Princess Royal, saya dan Neasloss mengamati beruang arwah berpesta ikan salem yang me-limpah. Dua puluh menit kemudian beruang tersebut kembali, menangkap ikan lagi, lalu membawanya ke hutan. Ini berlangsung selama berjam-jam, sampai langit mulai gelap.