Berubahnya Orbit Bumi Saat Membeku Total, Kehidupan Bermunculan

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 13 Juli 2021 | 14:44 WIB
50 juta tahun lalu, Bumi adalah planet bola raksasa. Ketika orbitnya berubah, kehidupan bermunculan memanfaatkan lapisan air yang ada. (Neethis/Wikimedia)

Mereka mempelajari suksesi batuan yang terbentuk selama Bumi tertutup es selama masa galasial terparah. Mereka merujuk pada penanggalan masa bumi bola salju raksasa yang terjadi 50 juta tahun yang lalu.

Salah satu batuan itu berada di pedalaman South Australia yang telah ditargetkan untuk menjadi unit penelitian mereka. Diperkirakan batuan setebal satu kilometer ini terbentuk 700 juta tahun lalu.

"Salah satu tantangan paling mendasar bagi teori Bumi Bola Salju adalah bahwa kehidupan tampaknya telah bertahan," kata Thomas Gernon, salah satu penulis studi dari University of Southampton.

Alasannya, Australia saat ini terletak lebih dekat ke khatulistiwa dan memiliki iklim yang lebih tropis di areal batuan itu. Batuan itu mereka anggap menjadi bukti tegas bahwa lapisan es meluas sampai area khatulistiwa saat ini, yang menguatkan bahwa Bumi pada masanya benar-benar bola salju raksasa.

Baca Juga: Pemandangan Menakjubkan Korolev, Kawah Beku di Planet Mars

Formasi besi berpita yang dipelajari oleh penulis menunjukkan pergantian antara lapisan kaya besi (warna kemerahan) dan silika (warna putih). (University of Southampton)

"Jadi, entah itu tidak terjadi, atau kehidupan entah bagaimana menghindari masa tersendatnya selama glasiasial ekstrim," tambahnya di Eurekalert.

Lebih lanjut, para ilmuwan memusatkan pengamatannya pada 'formasi besi berpita', yakni sediman batuan yang terdiri dari lapisan bahan yang kaya besi dan silika. Batuan seperti ini dapat terjadi bila pernah diendapkan di lautan yang tertutup es di dekat lapisan permukaan es yang luas.

Selama glasiasi bola salju, lautan yang membeku akan sepenuhnya terhalang dari atmosfer. Tanpa adanya interaksi biasa antara laut dan udara seperti saat ini, membuat variasi iklim tidak akan terjadi di balik lapisan es.

"Lapisan pada batuannya yang sangat bervariasi sepertinya menunjukkan siklus yang sangat mirip dengan siklus iklim yang terkait dengan meningkat dan merendahnya lapisan es," kata Ross Mitchell, penulis utama studi yang merupakan profesor di Chinese Academy of Sciences, Beijing.

Baca Juga: Sebelum Membeku dan Tertutup Es, Antartika Dipenuhi Hutan Hujan