Efek Pareidolia, Bagaimana Otak Kita Merespon Benda yang Mirip Wajah?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 14 Juli 2021 | 09:40 WIB
Apakah Anda melihat kaleng ini seperti memiliki wajah dan bertingkah seperti kelompok paduan suara? Persepsi yang membuatnya terkesan seperti wajah disebut efek pareidolia. (Reddit)

 

"Wajah Pareidolia tidak dibuang sebagai deteksi palsu tetapi menjalani analisis ekspresi wajah dengan cara yang sama seperti wajah asli," Alais memaparkan.

"Kita perlu membaca identitas wajah dan melihat ekspresinya. Apakah mereka teman atau musuh? Apakah mereka bahagia, sedih, marah, sedih?"

Mengapa hal ini harus terjadi pada kita? Para peneliti mengatakan pentingnya sebagai membaca ekspresi untuk komunikasi sosial kita. Maka, otak harus secara terus menerus mengenali wajah dan menilai ekspresi.

Dengan demikian kita bisa memahami situasi apa yang sebenarnya sedang kita hadapi, dan mencari cara untuk tindakan selanjutnya.

Baca Juga: Seraut Wajah pada Benda Sekitar Kita, Bagaimana Pareidolia Terjadi? 

Pareidolia karya Jonas Tana. Pareidolia secara umum bisa diterjemahkan sebagai sebuah fenomena ketika melihat pola dari objek-objek nan acak. Pareidolia menjadi penyebab seseorang melihat atau juga mendengar dari gambaran kabur atau suara kurang jelas, seakan-akan menyerupai sesuatu yang signifikan. (Jonas Tana/Light Stalking)

Hal inilah yang menyebabkan otak kita harus mempelajarinya dengan sangat cepat, dan dengan sedikit informasi. Minimal dengan gambaran petunjuk sekedar dua mata dan mulut saja, kita sudah bisa memberikan persepsi.

Tapi karena wajah pareidolia bisa sangat bervariasi dan hampir tidak kentara, otak akan mengambil risiko kesalahan persepsi ketika menilai wajah. Hal itu berhubungan dengan betapa cepatnya otak kita harus bekerja.

"Ketika objek terlihat sangat mirip wajah, itu lebih dari sekadar interpretasi: mereka benar-benar menggerakkan jaringan deteksi wajah dalam otak kita," lanjutnya.

"Dan cemberut, atau senyum itu; itulah sistem ekspresi wajah otak kita yang bekerja. Untuk otak, [baik itu] palsu atau asli, semua wajah diproses dengan cara yang sama."

Baca Juga: Anjing Dapat Memahami Perasaan Manusia Hanya Melalui Ekspresi