Pengguna Ski Pertama

By , Kamis, 21 November 2013 | 12:51 WIB

“Sygyn,” katanya. “Rusa besar.”

Tursen dan Serik menyimpulkan bahwa ada empat rusa besar di dekat lokasi ini: dua ekor berukuran besar, satu sedang, dan seekor anak rusa jantan. Tursen menunjuk alur zigzag tempat hewan itu tersaruk-saruk mendaki lereng utara yang curam.

“Kita berkemah di sini,” katanya.

Satu jam lagi malam tiba, dan mereka meng­gunakan ujung ski sebagai sekop untuk menggali salju hingga menemukan lapisan dedaunan jarum pinus di bawah tunggul pohon cemara jarum. Mereka membuat tempat berlindung yang dikelilingi tembok salju setinggi satu se­perempat meter, dan menghamparkan kulit kambing dan selimut. Salah seorang di antara mereka membuat api unggun dengan meng­gunakan kulit kayu birch sebagai rabuk, yang lain menebang pohon mati di atas kemah dan mendorongnya ke bawah menuju api unggun. Tak lama, api pun menyala di atas tembok dinding salju, dan air teh sudah mendidih. Mereka pun mulai bercerita.!break!

“Aku pernah jatuh ke dalam danau,” kata Tursen. Dia mengejar seekor rusa besar se­lama tiga hari. “Satu-satunya hal yang me­nyelamatkanku adalah taiyak-ku.” Tongkat­nya yang panjang tersangkut di kedua sisi lubang di dalam es.

Ponsel Tursen berdering dan dia mengangkat­nya. Ternyata istrinya. Dia bertanya kapan suaminya akan pulang. Tursen menjawab untuk tidak usah khawatir.

Serik menggambarkan perburuan ketika Tursen meluncur dengan ski saat mengejar rusa, melompat ke atas punggungnya, meraih tanduknya, dan berusaha membantingnya ke salju, sementara hewan itu terus menendang dan menggigit. Ini perburuan yang terjadi berulang-ulang selama ribuan tahun di pegunungan ini. Di dalam kawasan Altay, ditemukan beberapa petroglif yang menggambarkan pemandangan ski kuno, termasuk sosok manusia berski me­ngejar kambing hutan jantan. Karena petroglif sangat sulit diketahui tanggalnya, ukiran di batu itu tetap menjadi petunjuk kontroversial dalam perdebatan tentang tempat kelahiran ski. Arkeolog Cina berpendapat, petroglif itu diukir 5.000 tahun yang lalu. Lainnya mengatakan, mungkin usianya 3.000 tahun.

Arkeolog Norwegia juga menemukan petro­glif ski. Di Rusia pun ditemukan benda yang tampaknya merupakan ujung ski; analisis karbon menunjukkan benda ini berasal dari 8.000 tahun yang lalu, digali dari rawa gambut. Setiap bangsa mengklaim dirinya sebagai peng­guna ski pertama. Namun, masyarakat luas menerima bahwa siapa pun yang pertama kali mengenakan sepasang ski kemungkinan melakukannya untuk berburu binatang.

Orang-orang di sekitar perapian tampaknya tidak terlalu peduli tentang sejarah. Kini, semakin sedikit generasi mereka yang mempelajari cara lama membuat ski dan berburu hewan.

Saya bertanya kepada Tursen tentang caranya membunuh rusa, tetapi dia hanya menatap ke dalam api. Karena khawatir menghadapi masalah dengan penguasa, orang-orang ini tidak pernah bercerita kepada saya tentang cara mereka membunuh hewan, hanya meng­ungkap­kan cara melacaknya. “Di masa lalu, kami memang berburu. Sekarang kami hanya me­ngejar,” kata Serik. Teman-temannya tidak mengatakan apa-apa. Saya tidak mendesaknya, karena saya pernah mendengar hukum­an untuk membunuh rusa atau salah satu hewan liar adalah penjara, meski konon para pejabat Komunis pun kerap berburu.

Serik mengubah topik pem­bicaraan, melambaikan tangannya ke kegelapan malam yang membeku. Pada musim panas, rumput di sini tumbuh begitu tinggi, sehingga kita bahkan tidak bisa melihat rusa. Dia merunut hewan yang menghuni daerah subur ini: beruang, serigala, cerpelai, musang, rubah, dan lynx.

Istri Tursen menelepon lagi dan pembicaraan beralih kepada perempuan, topik yang lebih aman. Salah seorang dari mereka meng­hubung­kan ponsel Tursen ke sepasang speaker kecil dan para pemburu mengangguk-anggukkan kepala, ikut menyanyikan lagu rap berbahasa Tuva.!break!