Misteri Ikan Berdarah Panas di antara Mayoritas Ikan Berdarah Dingin

By Utomo Priyambodo, Kamis, 15 Juli 2021 | 12:00 WIB
Tuna sirip biru (Editor)

Nationalgeographic.co.id—Hasil penelitian terbaru dari para ahli biologi kelautan menawarkan sebuah jawaban atas teka-teki mendasar yang sampai sekarang masih belum terpecahkan. Pertanyaan tersebut adalah: mengapa beberapa ikan berdarah panas, sedangkan sebagian besar ikan berdarah dingin? Apa keunggulan dari bentuk evolusi ini?

Penelitian ini memberikan beberapa bukti langsung pertama tentang keuntungan evolusioner bagi ikan-ikan berdarah panas. Selain itu, peneliti serta menggarisbawahi bahwa spesies dalam demografi ini —seperti hiu putih yang terkenal dan tuna sirip biru yang cepat— kemungkinan sama rentannya terhadap perubahan suhu laut global seperti ikan-ikan berdarah dingin.

Lucy Harding, Kandidat PhD di School of Natural Sciences di Trinity College Dublin, adalah penulis utama laporan penelitian terkait ikan-ikan berdarah panas ini. Laporan penelitian ini baru saja diterbitkan di jurnal Functional Ecology pada 30 Juni 2021.

 

“Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa tidak semua ikan berdarah dingin. Beberapa ikan telah mengembangkan kemampuan untuk menghangatkan bagian tubuh mereka sehingga mereka dapat tetap lebih hangat daripada air di sekitar mereka, tetapi masih belum jelas keuntungan apa yang diberikan kemampuan ini," ujar Harding seperti dikutip dari SciTechDaily.

“Beberapa ilmuwan percaya berdarah panas memungkinkan mereka (ikan-ikan itu) berenang lebih cepat, karena otot yang lebih hangat cenderung lebih kuat. Sementara yang lain percaya itu memungkinkan mereka untuk hidup dalam kisaran suhu yang lebih luas dan karenanya lebih tahan terhadap efek pemanasan laut sebagai hasil dari perubahan iklim.”

Baca Juga: Ikan Mas yang Dibuang ke Danau Tumbuh Raksasa dan Jadi Malapetaka

Hiu putih (Zika Zakiya)

Lucy Harding dan tim kolaborator internasionalnya menilai dua kemungkinan ini dengan mengumpulkan data dari sejumlah hiu liar dan ikan bertulang, serta menggunakan database yang ada.

Dengan menempelkan alat biologging pada sirip ikan-ikan yang mereka tangkap. Dari situ mereka dapat mengumpulkan informasi seperti suhu air yang dihadapi ikan-ikan di habitatnya, kecepatan ikan-ikan berenang hampir sepanjang hari, dan kedalaman air tempat ikan-ikan berenang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan-ikan berdarah panas berenang sekitar 1,6 kali lebih cepat daripada kerabatnya yang berdarah dingin. Namun mereka tidak hidup dalam rentang suhu yang lebih luas.

Baca Juga: Studi: Dinosaurus Ternyata Berdarah Panas, Bukan Berdarah Dingin

Hiu blacktip (Carcharhinus limbatus). Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa tidak semua ikan berdarah dingin. Beberapa ikan telah mengembangkan kemampuan untuk menghangatkan bagian tubuh mereka sehingga mereka dapat tetap lebih hangat daripada air di sekitar mereka. (Andy Murch/Wet Pixel/Pinterest)

Nick Payne, Asisten Profesor Zoologi di School of Natural Sciences di Trinity, mengatakan bahwa kecepatan berenang yang lebih cepat dari ikan-ikan berdarah panas kemungkinan memberi mereka keunggulan kompetitif dalam hal pemangsaan dan migrasi. "Dengan mempertimbangkan predasi, kemampuan berburu hiu putih dan tuna sirip biru membantu memberikan gambaran mengapa kemampuan ini menawarkan keunggulan kompetitif," ujarnya.

“Selain itu, dan bertentangan dengan beberapa penelitian dan pendapat sebelumnya, pekerjaan kami menunjukkan hewan-hewan ini tidak hidup dalam rentang suhu yang lebih luas, yang menyiratkan bahwa mereka mungkin sama-sama berisiko dari dampak negatif pemanasan laut. Temuan seperti ini sangat penting karena dapat membantu upaya konservasi di masa depan untuk hewan-hewan yang terancam ini.”

Baca Juga: Ikan Mas yang Dibuang ke Danau Tumbuh Raksasa dan Jadi Malapetaka