Pemodelan tsunami dahsyat sebelumnya menunjukkan gelombang yang mencapai ketinggian 1.500 meter setelah gempa hebat yang dipicu oleh tabrakan Asteroid Chicxulub. Kekuatannya mencapai lebih dari 11 skala Richter.
Efek sampingnya akan sangat menghancurkan di daerah sekitar lokasi tumbukan, menyapu kehidupan laut ke darat dan kehidupan darat ke laut.
"Tsunami berlanjut selama berjam-jam hingga berhari-hari karena gelombangnya memantul beberapa kali di Teluk Meksiko hingga amplitudonya berkurang secara perlahan," tulis para peneliti dalam hasil penelitiannya.
Baca Juga: Tak Disangka, Kura-Kura Purba Ternyata Bertahan dari Hantaman Asteroid
Menurut peneliti, jejak gelombang tsunami raksasa itu masih dapat kita deteksi hari ini. Tampak kekuatan dari dinding air besar yang menabrak kawasan muara dan sekitar pantai yang kemudian kembali lagi ke pusatnya.
Gelombang tsunami raksasa itu menimbulkan kehancuran sejauh ribuan kilometer. Tumbukan asteroid yang dahsyat ini turut mengubah atmosfer yang mengacaukan iklim. Akibat berikutnya, tumbukan ini memusnahkan begitu banyak spesies secara tiba-tiba, yang mengakhiri Zaman Mesozoikum, sekitar 65 juta tahun lalu.
Kinsland dan tim menduga masih banyak bukti riak tsunami pasca-tabrakan dalam data seismik di sekitar Teluk Meksiko. Studi di masa depan dapat memberikan lebih banyak detail tentang peristiwa dramatis ini, menyatukan sejarah panjang kehidupan di planet kita.
Baca Juga: Bagaimana Bumi Mendapatkan Air? Sampel Asteroid Ini Berikan Jawabannya