Pecahkan Rekor, Super Komputer Tiongkok Klaim Supremasi Kuantum

By Ricky Jenihansen, Rabu, 14 Juli 2021 | 21:00 WIB
Super komputer kuantum Zuchongzhi (University of Science and Technology of China)

 

Para peneliti menjelaskan, bahwa mereka berupaya membentuk komputasi kuantum yang tidak ambigu dibandingkan perhitungan klasik dan dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar.

"Platform komputasi kuantum presisi tinggi dan dapat diprogram membuka pintu baru untuk mengeksplorasi fenomena banyak benda baru dan mengimplementasikan algoritma kuantum kompleks," seperti dijelaskan peneliti dalam edisi pracetak tadi.

Qubit atau bit kuantum memiliki keunggulan mendasar dibandingkan bit komputasi klasik karena mereka tidak hanya ditetapkan sebagai 1 atau 0. Peranti ini juga dapat berfungsi secara efektif sebagai keduanya sekaligus, melalui sedikit tipuan kuantum yang disebut superposisi, yang secara eksponensial meningkatkan ketersediaan daya komputasi.

Baca Juga: Tiongkok Akan Luncurkan Roket untuk Selamatkan Bumi dari 'Armageddon'

Skema desain prosesor kuantum Zuchongzhi (Universitas Sains dan Teknologi Tiongkok)

 

Sementara jumlah qubit bukan satu-satunya faktor penentu seberapa kuat komputer kuantum, meski penting. Dalam penelitian khusus ini, Zuchongzhi menggunakan 56 qubit (dari 66 qubit yang tersedia) untuk mengatasi masalah komputasi yang terkenal tetapi sangat kompleks, yaitu sampling distribusi output dari rangkaian kuantum acak. Tugas itu dianggap kira-kira 100 hingga 1.000 kali lebih sulit daripada yang sebelumnya diselesaikan oleh komputer kuantum Google Sycamore 54-qubit.

Akan tetapi, perlu dicatat bahwa ada pendekatan yang berbeda untuk komputasi kuantum keduanya. Zuchongzhi menggunakan sirkuit optik dan foton untuk mengelola dan memproses qubitnya, sedangkan Sycamore didasarkan pada elektron dan superkonduktor. Ada juga perbedaan dalam bagaimana hasil dihitung dan diukur.

Keserbagunaan juga merupakan pertimbangan penting – apakah komputer kuantum dapat melakukan banyak tugas atau hanya satu tugas yang dirancang khusus untuknya (Sycamore dan Zuchongzhi mendapat skor tinggi di sini, dan dapat melakukan banyak tugas).

Baca Juga: Elon Musk Sebut Cip Otak Buatannya Bisa Mengakhiri Bahasa Manusia