Pecahkan Rekor, Super Komputer Tiongkok Klaim Supremasi Kuantum

By Ricky Jenihansen, Rabu, 14 Juli 2021 | 21:00 WIB
Super komputer kuantum Zuchongzhi (University of Science and Technology of China)

 

Namun, dengan begitu banyak prototipe komputer kuantum, kemudian muncul pertanyaan, mengapa beberapa ilmuwan masih mempertanyakan apakah komputasi kuantum akan menjadi teknologi praktis?. Menurut peneliti, itu karena mesin yang digunakan saat ini masih bersifat eksperimental. Mesin masih memerlukan kondisi lab yang sangat presisi dan sangat dingin agar dapat beroperasi. Pun, biasanya untuk jangka waktu yang sangat singkat.

Dengan kata lain, kita belum akan mendapatkan komputer kuantum di meja kerja kita. Meskipun dengan setiap tonggak sejarah yang dapat dicapai para ilmuwan, para peneliti mengklaim semakin dekat dengan potensi sebenarnya dari komputasi kuantum.

Baca Juga: Hipotesa Simulasi, dari Filsafat hingga Teknologi Algoritma Fisika

Siera, salah satu superkomputer tercepat di dunia (Randy Wong/LLNL)

Komputasi Kuantum Sebagai Teknologi Praktis?

"Kami harus menyertakan catatan kehati-hatian tentang hasil ini, karena belum mendapatkan peer-reviewed, tetapi mengingat rekam jejak tim dan detail eksperimen mereka, ini tentu patut mendapat perhatian kami," tulis para peneliti dalam laporannya.

Sementara itu, Peter Knight, fisikawan dari Imperial College London di Inggris mengaku menyambut baik perkembangan tersebut.

"Saya sangat senang dengan ini, apa yang telah dilakukan ini benar-benar menunjukan apa yang selalu kami pikir kami ketahui, tetapi tidak ada bukti eksperimental, bahwa Anda dapat mengalahkan mesin klasik dengan mengalahkan beberapa qubit lagi," kata Peter.

Baca Juga: Ilmuwan Gunakan Virus untuk Membuat Komputer Beroperasi Lebih Cepat