Nationalgeographic.co.id—Ketika sejarawan Yunani Herodotus menulis bahwa tanah orang-orang Mesir kuno "diberikan kepada mereka oleh sungai," dia mengacu pada Sungai Nil. Sungai Nil adalah sungai besar dan panjang yang perairannya bernilai penting bagi kebangkitan salah satu peradaban besar paling awal di dunia.
Sungai Nil, yang mengalir ke utara sejauh 4.160 mil dari timur-tengah Afrika ke Mediterania, memberikan Mesir kuno tanah yang subur dan air untuk irigasi, serta sarana transportasi material untuk proyek bangunan. Perairannya yang vital memungkinkan kota-kota tumbuh di tengah gurun Mesir.
Untuk mendapatkan manfaat dari Sungai Nil, orang-orang yang tinggal di sepanjang tepiannya harus mencari cara untuk mengatasi banjir tahunan sungai tersebut. Mereka juga mengembangkan keterampilan dan teknologi baru, dari pertanian hingga pembuatan kapal dan perahu.
Sungai Nil bahkan berperan dalam pembangunan piramida, keajaiban besar yang merupakan salah satu pengingat peradaban Mesir kuno yang paling dikenal, sebagaimana dikutip dari History.com. Di luar hal-hal praktis, sungai yang besar dan panjang ini pun memiliki pengaruh besar pada pandangan orang-orang Mesir kuno tentang diri mereka sendiri dan dunia mereka, serta membentuk agama dan budaya mereka.