Invasi Tikus Mengambil Alih Pulau di Polinesia, Pelestari Bersiasat

By Utomo Priyambodo, Jumat, 16 Juli 2021 | 22:00 WIB
Wilayah Atol Tetiaroa dari udara. Tikus-tikus menguasai pulau ini sekitar 65-153 tikus per hektare. Total ada puluhan ribu tikus di sana. (Supertoff/Wikimedia Commons)

 

Nationalgeographic.co.id—Ketika orang-orang yang akan menjadi penduduk pertama Polinesia berkelana ke Pasifik terpencil sekitar 3.000 tahun lalu, mereka membawa tiga hewan utama; babi, ayam, dan anjing. Populasi orang-orang Polinesia kemudian berkembang dan mereka mendapat tambahan kru hewan lainnya, yakni tikus.

Menurut penelitian James Russell, ahli biologi konservasi di University of Auckland, orang-orang Polinesia memperkenalkan R. exulans (tikus Polinesia) ke Atol Tetiaroa sekitar 1.000 tahun yang lalu, sementara penjelajah Eropa membawa varietas R. rattus (tikus hitam) ke atol tersebut pada tahun 1970-an. Yang kebetulan sekitar waktu yang sama Marlon Brando membangun sebuah desa kecil di atol tersebut setelah syuting Mutiny on the Bounty dekat Tahiti. Atol Tetiaroa adalah pulau seluas enam kilometer persegi di Polinesia Prancis.

Tikus-tikus sekarang ada di mana-mana di Atol Tetiaroa. Sally Esposito, berbicara atas nama Tetiaroa Society, sebuah organisasi nirlaba yang ditunjuk oleh Brando Family Trust sebagai penjaga lingkungan pulau-pulau tersebut, menjelaskan bahwa di pulau terdekat dengan Motu Reiono itu terdapat 65-153 tikus per hektare wilayahnya. Mengekstrapolasi data itu ke luas permukaan Tetiaroa menunjukkan bahwa saat ini ada antara 28.000 dan 65.000 tikus di pulau tersebut.