Investigasi Ceceran Sperma Tertua di Dunia, Usianya 100 Juta Tahun

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 19 Juli 2021 | 12:31 WIB
Tim peneliti Internasional mengumumkan penemuan sperma hewan tertua di dunia. (He Wang & Xiangdong Zhao)

 

Tim peneliti menjuluki ostracoda ini sebagai spesies baru bernama Myanmarcypris hui. Kepala tim peneliti, He Wang, mengatakan bahwa hasil penemuan ini sangatlah luar biasa. “Kami tidak hanya menemukan organisme kecil di dalam cangkangnya, tetapi kami juga bisa melihat organ reproduksi hewan ini,” ujar Wang, dilansir Live Science.

Ostracoda adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang terrasuk dalam filum Arthropoda. Hewan ini umumnya berukuran sekitar satu milimeter, namun biasanya berkisar mulai dari 0,2 hingga 30 milimeter, yang biasanya hidup di laut sebagai zooplankton.

Para peneliti menemukan sperma raksasa bertanda “h” dan “l” di dalam wadah mani seperti kantung betina.

Ada temuan menarik di dalam Myanmarcypris hui betina dewasa ini. Ya, terdapat jaringan lunak betina yang terawetkan, termasuk empat telur kecil yang masing-masing hanya berdiameter 50 mikrometer.

Baca Juga: Setelah 350 Tahun, Diketahui Bahwa Sperma Berputar Bukan Berenang

Rekonstruksi seniman ini menunjukkan krustasea ostracod Kapur Myanmarcypris hui jantan (kanan) dan betina (kiri) saat kawin. (Dinghua Yang)

 

He Wang, seorang ahli paleontologi dan peneliti postdoctoral di Chinese Academy of Science, menggunakan computed tomography untuk merekonstruksi gambar tiga dimensi dari massa ini dan mengirimkannya ke Renate Matzke-Karasz, seorang ahli ostracoda dan ahli paleontologi di Ludwig Maximilian University of Munich.

“Saya segera mengucapkan selamat kepadanya karena telah merekonstruksi sperma hewan tertua," kata Matzke-Karasz yang seorang ahli geobiologi

Wang, Matzke-Karasz, dan rekan lainnya memperkirakan bahwa setiap sperma memiliki panjang 200 mikrometer. Mereka memublikasikan temuan mereka dalam jurnal Proceedings of the Royal Academy B: Biological Sciences.

Baca Juga: Unik, Serangga Betina Ini Memiliki Penis, Bagaimana Evolusinya?