Safron, Rempah Termahal di Dunia yang Terdampak Perubahan Iklim

By Fadhil Ramadhan, Rabu, 28 Juli 2021 | 14:00 WIB
Safron terkenal karena fungsinya sebagai bumbu dalam membuat hidangan. Sajian menu yang menggunakan safron terdapat di Spanyol, Iran, dan India. (FREEPIK)

 

Nationalgeographic.co.id—Safron atau kuma-kuma banyak digunakan sejak zaman dahulu kala. Ia digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, obat, pewarna, juga parfum. Bahkan di Mesir, Cleopatra mencampurkan safron ke dalam bak mandi agar lebih bergairah saat bercinta. Meskipun safron kian populer akan khasiatnya, safron kini menghadapi ancaman yang beresiko membuatnya punah untuk selama-lamanya.

Safron pun terkenal karena fungsinya sebagai bumbu dalam membuat hidangan. Beberapa hidangan populer yang menggunakan safron dalam persiapannya termasuk paella Spanyol, nasi permata Iran dan khoresh, dan biryani India.

Di Cina dan India, safron juga  digunakan sebagai pewarna kain. Oleh bangsa romawi, safron digunakan sebagai pengharum ruangan. Pada abad pertengahan, para biksu mencampur safron dan putih telur, untuk menghasilkan lapisan kuning yang dapat berfungsi sebagai pengganti emas.