Misteri Mumi Manusia Tollund Terpecahkan Berkat Makanan Terakhirnya

By Utomo Priyambodo, Kamis, 22 Juli 2021 | 11:42 WIB
Manusia Tollund (Tollund Man), mumi yang terawetkan dengan baik secara alami. (NationalGeographic.com)

 

Benih persikaria pucat adalah petunjuk misteri pembunuhan Zaman Besi ini, kata arkeolog Nina Nielsen, kepala penelitian di Silkeborg Museum di Denmark. Nielsen juga merupakan penulis utama laporan penelitian mengenai makanan terakhir Manusia Tollud ini. Laporan penelitian ini telah terbit di jurnal Antiquity dan juga telah diterbitkan secara online oleh Cambridge University Press pada 21 Juli 2021.

Persikaria tumbuh liar di antara tanaman jelai, tetapi bukti dari penyimpanan biji-bijian Zaman Besi menunjukkan bahwa tanaman itu biasanya disingkirkan dari hasil panen jelai karena dianggap sebaga gulma. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman itu adalah bagian dari "limbah pengirik" yang ditambahkan ke bubur dengan sengaja, mungkin sebagai bagian dari makanan ritual bagi mereka yang dihukum mati lewat pengurbanan manusia.

“Apakah itu hanya makanan biasa? Atau apakah limbah pengirikan itu sesuatu yang hanya Anda sertakan ketika orang-orang sedang memakan makanan ritual?” ujar Nielsen seperti dilansir NBC News. “Kami tidak tahu itu.”

Baca Juga: Juanita, Mumi Gadis Es Inca yang Tubuhnya Dikurbankan di Gunung Ampato

Manusia Tollund ditemukan mati dengan tali mellilit di lehernya. (echostains.wordpress.com)

Isi usus Manusia Tollund yang terawetkan itu diperiksa segera setelah dia ditemukan. Tetapi studi baru ini menyempurnakan pemeriksaan awal itu dengan teknik dan instrumen arkeologi yang jauh lebih baik.

“Kembali pada tahun 1950, mereka hanya melihat bulir-bulir dan biji-bijian yang terawetkan dengan baik, dan bukan fraksi material yang sangat halus,” kata Nielsen. “Tapi sekarang kita memiliki mikroskop yang lebih baik, cara yang lebih baik untuk menganalisis materi tersebut dan teknik baru. Jadi itu berarti kita bisa mendapatkan lebih banyak informasi darinya.”

Baca Juga: Arkeolog Menemukan Mumi Putri Bertato Berusia 2.500 Tahun di Siberia

Mumi Manusia Tollund terawetkan secara alami oleh lahan gambut. (ewhoknow.com)

 

Selain mengungkapkan petunjuk tentang limbah pengirikan yang ditambahkan ke makanan terakhir Manusia Tollund tersebut, para peneliti juga menemukan bahwa itu mungkin dimasak dalam pot tanah liat. Potongan kerak yang terlalu matang dapat dilihat di jejaknya.

Mereka juga menemukan bahwa Manusia Tollund itu juga makan ikan. Sebab, mereka menemukan bahwa Manusia Tollund itu menderita beberapa infeksi parasit ketika dia meninggal, termasuk cacing pita --mungkin dari makanan reguler daging setengah matang dan air yang terkontaminasi, kata Nielsen.

Baca Juga: Praktik Peternakan Domba Arab Kuno Terungkap Berkat Mumi Domba

Mumi Manusia Tollund ditemukan di rawa-rawa di Denmark. (dburkenorway/Atlas Obscura user)

Manusia Tollund itu adalah salah satu dari puluhan mumi rawa dari Zaman Besi antara sekitar 2.500 dan 1.500 tahun lalu yang telah ditemukan di seluruh wilayah Eropa Utara. Tubuh mereka terawetkan secara alami menjadi mumi di rawa-rawa karena tingkat oksigen yang rendah, suhu rendah dan air yang berubah menjadi asam oleh lapisan vegetasi yang membusuk, atau gambut, yang ditemukan di sana.

Beberapa mumi itu tampaknya telah menjadi korban kecelakaan, mungkin orang yang tenggelam setelah jatuh ke air. Tetapi kebanyakan, seperti Manusia Tollund, dibunuh dan ditempatkan di rawa-rawa dengan sengaja, dengan tubuh dan fitur mereka diatur dengan hati-hati. Para arkeolog berpikir mereka dipilih sebagai pengurbanan manusia, mungkin untuk mencegah bencana yang tertunda seperti kelaparan.

Tubuh Manusia Tollund itu kini disimpan di dalam kotak kaca di galeri khusus di Silkeborg Museum, di mana Nielsen dapat melihatnya hampir setiap hari.

"Kamu berdiri berhadapan dengan seseorang dari masa lalu," katanya. "Dia berusia 2.400 tahun—itu benar-benar luar biasa."

Baca Juga: Firaun Mesir Ini Mati secara Brutal di Medan Perang. Siapakah Dia?