Arkeolog Singkap Ritual Pemakaman Nenek Sihir dan Bekal Kuburnya

By Mahandis Yoanata Thamrin, Jumat, 23 Juli 2021 | 10:00 WIB
Sebuah kelompok peneliti internasional akhirnya mampu mengumpulkan susunan acara ritual pemakaman penyihir wanita bangsa Natufian yang meninggal 12.000 tahun silam dan dimakamkan di Gua Hilazon, Israel. Tampak bekal kubur dari mangkuk basal, ekor sapi liar, sayap elang, karapas, sampai potongan kaki manusia. (BENSOZIA)

 

"Wanita itu tua dan lahir dengan kelainan tulang belakang dan pinggul. Semua hal itu umumnya terkait dengan praktik ritual, sehingga mendukung hipotesis bahwa dia adalah syaman."

"Pra-rencana yang signifikan memberikan implikasi bahwa terdapat daftar apa saja yang mesti dilakukan dan rencana kerja untuk ritual dan permintaan mereka," ujar Grosman.

Daftar itu melibatkan pengumpulan tengkorak hewan, pembangunan makam yang sebenarnya, pencarian krikil dan sedimen, dan juga persiapan jenasah. Banyak hal yang mesti dilakukan dalam ritual pemakaman itu. Grosman mencatat berbagai kegiatan yang diperlukan untuk persiapan ritual, termasuk pengumpulan berbagai bahan dan penyembelihan hewan.

Untuk dapat memahami semua perencanaan, tim perlu melakukan tahap-tahap yang ada berdasarkan catatan lapangan, peta digital, batu, arsitektur, dan frekuensi distribusi dan konsentrasi artefak.

Baca Juga: Analisis Lumpur Gua Ungkap Jejak Wanita Purba Berusia 25.000 Tahun

Situs arkeologi Gua Hilazon. Ekskavasi di situs gua bangsa Natufian yang berusia 12.000 tahun di Gua Hilazon Tachtit, Israel, telah mengungkapkan kuburan yang memberikan informasi tentang pergeseran ideologis yang menyertai perubahan sosial ekonomi masyarakatnya. Setidaknya 28 kuburan lainnya berda di gua ini. (Naftali Hilger)

Tahap pertama, menemukan dimana lokasi penguburan. Kemudia digali secara hati-hati sehingga penggali bisa menambahkan sedimen dan batu kapur pada dindingnya, memberikan tampilan ruang makam.

Pada tahap kedua dan ketiga, semua artefak rapi - tengkorak, tulang - ditambahkan, kemudia diselimuti dengan lapisan tipis abu, meskipun tim tidak memberitahukan alasannya.

Selama tahap keempat, tubuh dibawa masuk, dan lapiran dari tubuh hewan diletakan di atasnya.

"Sisa-sisa acara ritual di lokasi ini mampu memberikan kesempatan langka untuk rekonstruksi dinamika kerja ritual penguburan dan mampu menjadi mediator sosial yang sangat penting dalam sejarah manusia," jelas tim tersebut.

Tim berharap bahwa dengan penelitian lebih lanjut mereka akan tahu lebih banyak tentang bagaimana pemakaman menjadi praktek ritual. “Syaman secara universal tercatat di lintas budaya, dalam kelompok pemburu-meramu dan masyarakat pertanian skala kecil,” tulis mereka dalam kata penutup. “Namun demikian, mereka jarang didokumentasikan dalam catatan arkeologis.”