Menyongsong Usia ke-500, Jakarta Punya Lanskap Kota Baru Bertaraf Internasional

By Nana Triana, Selasa, 27 Juli 2021 | 12:27 WIB
Pekerja memotong rumput lapangan latih di area proyek pembangunan Jakarta International Stadium, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (14/6/2021). (Dok. Nationalgeographic/Donny)

Konsep JIS digodok sejak 2010

Konsep pembangunan JIS sesungguhnya sudah direncanakan sejak 2010 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Pada saat itu, desain bangunan JIS sudah dibuat.

Namun, pembangunan stadion yang terletak di Tanjung Priok tersebut baru terealisasi pada 2019. Apabila merunut ke belakang, pembangunan JIS telah melalui masa kepemimpinan empat Gubernur.

JIS pada mulanya dirancang sebagai sebuah stadion yang akan menjadi fasilitas baru untuk memajukan olahraga sepakbola Tanah Air.

Saat ditemui pada kesempatan terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa menghadirkan JIS menjadi langkah Pemprov DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan fasilitas olahraga berstandar internasional.

Simbolis penekanan sirine oleh Guberner DKI Jakarta Anies Baswedan mengawali lifting atap Rabu (16/6/2021) (Dok. Nationalgeographic/Donny)

“Kami membangun stadion bertaraf internasional yang bisa menampung 82.000 penonton dan harapannya (stadion) ini (juga akan) jadi ikon Jakarta,” jelas Anies dalam kesempatan wawancara, Rabu (16/6/2021).

Selain sebagai fasilitas olahraga bagi warga Jakarta, JIS juga diproyeksikan menjadi salah satu arena pendukung gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023.

Seiring dengan berjalannya pembangunan, fungsi, dan rancangan JIS pun berkembang menjadi sebuah fasilitas yang dapat menampung aspirasi dan kreativitas masyarakat di Jakarta.

Baca Juga: Kisah Napi yang Dinyatakan Dokter Telah Meninggal, tapi Hidup Lagi

Oleh sebab itu, JIS kini mengusung jargon “Stadion Kita”. Artinya, siapa pun dapat memanfaatkan JIS. Hadirnya JIS diharapkan juga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya di sekitar lokasi stadion.

Tak hanya kegiatan olahraga, JIS juga akan menjadi tempat untuk kegiatan massal di Jakarta, baik seni budaya maupun sosial.