Apakah Seseorang Bisa Mengalami Overdosis dan Mati Karena Ganja?

By Utomo Priyambodo, Rabu, 28 Juli 2021 | 13:00 WIB
Phillip Hague, kepala hortikultura di Mindful, membaui akar tanaman ganja. Perusahaan ganjanya berbasis di Denver, Amerika Serikat. (Lynn Johnson/National Geographic)

 

Jawaban untuk pertanyaan terakhir adalah “tidak”. Ada beberapa cara bahwa versi sintetis dari agen psikoaktif dalam ganja atau ganja yang dicampur dengan obat-obatan lain dapat membunuh manusia yang mengonsumsinya. Namun overdosis akibat ganja murni yang tidak dicampur dengan apa pun hampir tidak mungkin.

“Ini tidak mirip dengan alkohol atau toksisitas opiat,” ujar Mujeeb Shad, seorang psikiater di University of Nevada di Las Vegas, seperti dilansir Discover Magazine.

Alasan ganja tidak menimbulkan risiko yang sama seperti opiat, kokain, amfetamin, atau bahkan alkohol adalah karena beberapa komponen aktif dari tanaman tersebut bekerja melawan satu sama lain di tubuh Anda.

Baca Juga: Senyawa Ganja Berpotensi Menghambat Replikasi Virus Corona di Manusia

Mengonsumsi ganja murni tidak menimbulkan risiko yang sama seperti opiat, kokain, amfetamin, atau bahkan alkohol. (georgeoprea9/Getty Images/iStockphoto)

 

Sebagai contoh, tetrahydrocannabinol atau THC mungkin merupakan komponen yang paling beracun dalam ganja. Komponen ini juga yang bertanggung jawab atas sebagian besar efek psikoaktif dan adiktif yang lebih kuat yang dialami pengguna.

Selama beberapa dekade terakhir, kandungan THC ganja telah meningkat, yang berarti bahwa secara teori potensi kecanduan ganja telah meningkat. Namun, THC sebenarnya dianggap sebagai agonis parsial, yang berarti sebenarnya tidak terlalu beracun. Hal itu terutama jika dibandingkan dengan obat yang lebih berbahaya seperti opiat atau kokain yang dapat menjadi racun atau mematikan pada dosis tinggi.

Bahkan jika kandungan THC dalam ganja cukup tinggi untuk menyebabkan kerusakan nyata pada tubuh Anda, ganja juga memiliki komponen bawaan lainnya untuk menjaga komponen ini tetap terkendali, yakni cannabidiol atau CBD.