Misi Membangun Lemari Es Fungsional dan Hemat Energi di Luar Angkasa

By Fikri Muhammad, Kamis, 29 Juli 2021 | 13:00 WIB
Para peneliti menerbangkan lemari es mereka dengan penerbangan parabola untuk mensimulasikan lingkungan gayaberat mikro. (Steve Boxall, ZERO-G) ()

 

Selain itu, pesawat ruang angkasa kekurangan udara yang mengalir bebas, sehingga lemari es rumah tangga yang ditransplantasikan ke lingkungan tersebut menjadi terlalu panas. 

"Di luar angkasa, jika ada benda hangat, itu membuat gelembung hangat di sekitar (dirinya sendiri) dan menjadi lebih hangat dan lebih hangat lagi," kata Tobias Niederwieser, rekan peneliti di BioService Space Technologies di laman Smithsonian.

Sebagian besar makanan padat astronot mengalami dehidrasi atau beku-kering, dengan umur simpan satu sampai tiga tahun. Memiliki lemari es di luar angkasa akan memungkinkan makanan disimpan lebih lama. Hal ini penting untuk misi lebih jauh ke luar angkasa. 

Baca Juga: Seks di Luar Angkasa Adalah Hal Serius yang Perlu Dipikirkan

Peneliti Universitas Purdue Eckhard Groll (kiri) dan Leon Brendel berdiri di samping eksperimen lemari es yang mereka rancang untuk bekerja dalam orientasi yang berbeda – bahkan terbalik. (Jared Pike/Universitas Purdue) ()

Baru-baru ini, tim peneliti dari Universitas Purdue, Air Squared Inc., dan Whirpool Corporation merancang lemari es di luar angkasa, yang mereka klaim sebagai model hemat energi.

Lemari es itu memiliki kapasitas penyimpanan microwave dan mencapai suhu serendah -4 derajat Fahrenheit. Selain itu, lemari es itu menggunakan pendingin air untuk mengkompensasi, di mana konveksi alam Bumi akan membantu menghilangkan panas dari bagian lemari es.

Setelah tiga tahun pengujian, alat tahan gaya berat mikro siap untuk digunakan dalam misi. Alat ini tidak hanya akan memperpanjang umur simpanan makanan luar angkasa, tapi juga memberikan beberapa pilihan lagi bagi para pelancong luar angkasa dalam jangka panjang tentang apa yang mereka konsumsi dan bagaimana caranya.