Tawon Pembunuh Cicada Telah Tiba Tapi Tidak Berbahaya Bagi Manusia

By Fikri Muhammad, Kamis, 29 Juli 2021 | 19:00 WIB
Tawon pembunuh cicada timur berukuran besar dan berwarna-warni tetapi tidak berbahaya bagi manusia. FOTO OLEH JOEL SARTORE, NAT GEO PHOTO ARK ()

 

Jika sengatan benar-benar terjadi, hal itu amat amat ringan, hampir dapat diabaikan—rasanya seperti tusukan peniti, dan lebih sakit dari sengatan lebah, kata Joe Coelho, ahli ekologi fisiologis di Universitas Quincy yang mempelajari predator.

Sebagai perbandingan, sengata lebah raksasa Asia jauh lebih menyakitkan, mirip dengan "ditusuk oleh jarum yang sangat panas," kata peneliti Shunichi Makino. 

Namun, meskipun pembunuh cicada adalah "serangga besar yang tampak menakutkan, mereka tidak memiliki apa-apa. Mereka tidak mampu menyengat anda. Sungguh menakjubkan betapa takutnya orang terhadap mereka hanya berdasarkan penampilannya saja," kata Coelho.

 

Baca Juga: Sains Terbaru, Burung Petrel Raksasa Membunuh Albatros yang Terancam

Sphecius speciosus adalah spesies tawon penggali besar. Pembunuh cicada adalah tawon besar dan soliter dalam famili Crabronidae. Nama tersebut dapat diterapkan untuk setiap spesies yang memangsa cicada, meskipun di Amerika Utara. (Alejandro Sentillana)

Untuk menemukan cicada yang menyamar dengan baik, tawon betina mencari pohon menggunakan matanya yang besar. Ketika menyerang, mereka menyuntikkan seragga dengan racun yang bekerja cepat, secara permanen mencegah cicada bergerak.

Cara kerjanya tidak ada yang tahu, kata Coelho. Tapi itu mengubah mereka menjadi semacam zombie. 

Penelitian oleh salah satu mahasiswa pascasarjana Coelho menunjukkan bahwa cicada yang lumpuh dan berbisa sebenarnya dapat hidup lebih lama dari cicada yang sehat dan normal. 

Baca Juga: Kupu-Kupu Ini Adalah Serangga AS Pertama yang Punah Karena Manusia

Satwa ini menghabiskan sebagian besar hidup mereka di bawah tanah. Mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk berkembang menjadi dewasa sebelum mereka dapat muncul untuk bernyanyi, kawin, dan bertelur. (Bruce Marlin/Wikimedia Commons)

Saat membawa buruannya kembali ke sarang, Coelho mengatakan bahwa tawon pembunuh cicada mampu mengangkat cicada sampai 80 persen berat dari mereka. Caranya, tawon itu membawa cicada ke atas pohon atau permukaan vertikal lain dan terban dengan cepat menuju sarang mereka. 

Saat kembali ke sarangnya, betina bertelur di mangsanya yang tidak bergerak untuk menyediakan makanan bagi larva yang sedang tumbuh. Untuk menghasilkan keturunan jantan, tawon hanya membutuhkan satu cicada. Tapi betina, yang ukuranya lebih besar dair jantan, membutuhkan dua cicada untuk berkembang biak. 

Begitu sarangnya berisi satu atau dua cicada, ia menutupnya, dan melanjutkan berburu.

Pada tahun yang baik, satu tawon dapat berburu dan membunuh lebih dari 30 cicada setelah muncul sekitar pertengahan Juli dan mati sekitar enam minggu kemudian. 

Setelah larva tawon memakan cicada, mereka bertahan di bawah tanah selama musim dingin, kemudian muncul setelah menjadi dewasa pada pertengahan musim panas berikutnya untuk memulai siklus lagi.

Baca Juga: Calistoga crassicaudata, Tawon Amazon dengan Alat Penyengat Mematikan