Psikolog Merancang Tes Baru Sederhana Pengukur Tingkat Kreativitas

By Utomo Priyambodo, Senin, 2 Agustus 2021 | 22:30 WIB
Para psikolog berpikir bahwa orang-orang yang lebih kreatif dapat menghubungkan elemen-elemen yang jauh dalam pikiran mereka dengan lebih mudah. (Freepik)

 

Berdasarkan analisis tanggapan dari 8.914 relawan yang mengikuti tes ini, DAT setidaknya sama baiknya dengan metode terkini untuk memprediksi tingkat kreativitas seseorang.

"Beberapa teori mengandaikan bahwa orang-orang kreatif mampu menghasilkan ide-ide yang lebih berbeda," tulis para peneliti dalam laporan makalah mereka mengenai tes DAT ini. Studi mereka telah terbit di jurnal PNAS pada 22 Juni 2021.

"Jika ini benar, hanya dengan menyebutkan kata-kata yang tidak berhubungan dan kemudian mengukur jarak semantik di antara kata-kata itu dapat berfungsi sebagai ukuran objektif dari pemikiran divergen," kata para peneliti sebagaimana dilansir Science Alert.

Para peneliti mencoba membandingan tes DAT ini dengan dua metode pengukuran tingkat kreativitas lainnya. Dua metode pengukuran tingkat kreativitas yang coba dibandingkan itu adalah Alternative Uses Task (di mana Anda memikirkan sebanyak mungkin kegunaan untuk suatu objek) dan Bridge-the-Associative Gap Task (di mana Anda mencoba dan menghubungkan dua kata dengan kata ketiga.

Baca Juga: Mengajarkan Rasa Empati Mampu Meningkatkan Kreativitas Anak-anak

Beberapa teori mengandaikan bahwa orang-orang kreatif mampu menghasilkan ide-ide yang lebih berbeda, (Freepik)
 

Hasilnya, skor kreativitas dari DAT juga berkorelasi dengan skor lain seperti yang dua pengukuran itu lakukan satu sama lain. Hal ini menyiratkan bahwa penilaian kreativitas dengan tes baru ini sama bermanfaatnya dengan cara-cara yang lebih rumit. Terlebih lagi, data menunjukkan bahwa efektivitas tes baru ini tampaknya berlaku di berbagai demografi, sehingga cocok untuk survei skala besar.

Manfaat utama dari tes DAT baru ini adalah sederhana dan cepat untuk diselesaikan, dan tidak memerlukan penilaian manusia apa pun, yang mungkin menimbulkan bias. Namun, para peneliti menegaskan, tes ini tidak mengukur setiap aspek kreativitas.

"Tugas kami hanya mengukur sebagian kecil dari satu jenis kreativitas," ujar Jay Olson, psikolog dari Harvard University yang turut terlibat dalam penyusunan tes ini.

"Tetapi temuan ini memungkinkan penilaian kreativitas di sampel yang lebih besar dan lebih beragam dengan lebih sedikit bias, yang pada akhirnya akan membantu kita lebih memahami kemampuan dasar manusia ini."

Baca Juga: Mengapa Kita Lebih Kreatif dan Produktif Saat Bekerja di Kedai Kopi?

 

Divergent Association Task (DAT) ini hanya meminta peserta tes untuk menyebutkan 10 kata benda yang memiliki makna sejauh mungkin. Algoritma komputer akan mengukur jarak semantik antarakata yang ditulis atau disebutkan oleh peserta tes. (YakobchukOlena/Getty Images/iStockphoto)

Seperti yang ditunjukkan Olson kepada CNN, tes DAT ini mengeksplorasi pemikiran divergen dan kreativitas verbal. Tes ini tidak akan menunjukkan seberapa kreatif Anda saat memasak di dapur, misalnya, yang tentu saja membutuhkan serangkaian keterampilan yang berbeda. Namun begitu, tes ini dapat memprediksi kemampuan seseorang dalam tugas-tugas pemecahan masalah tertentu.

Para psikolog berpikir bahwa orang-orang yang lebih kreatif dapat menghubungkan elemen-elemen yang jauh bersama-sama dalam pikiran mereka dengan lebih mudah. Hal itulah sedang diuji dalam tes baru ini.

Tingkat kreativitas adalah suatu gambaran yang kompleks. Namun pendekatan tes DAT ini mungkin akan membuat studi-studi terkait kreativitas di masa depan jadi sedikit lebih sederhana.

"Kreativitas adalah hal mendasar bagi kehidupan manusia," tegas Olson. "Semakin kita memahami kompleksitasnya, semakin baik kita dapat menumbuhkan kreativitas dalam segala bentuknya."

Baca Juga: Tingkatkan Kreativitas Hingga Redakan Stres, Ini Manfaat Tidur Siang