Jutaan Pria di Dunia Miliki Kemiripan DNA dengan Genghis Khan

By Galih Pranata, Senin, 9 Agustus 2021 | 17:30 WIB
Jenghis Khan seperti yang digambarkan dalam album era Yuan abad ke-14; sekarang koleksi National Palace Museum, Taipei, Taiwan. Versi aslinya berwarna hitam dan putih; digambar oleh seorang pelukis Mongol di bawah pengawasan Kubilai Khan dan ditugaskan pada 1278. (Wikimedia Commons)

 

Nationalgeographic.co.id—Mongolian Empires atau dikenal dengan sebutan Kerajaan Mongol, sangat identik dengan nama "Genghis Khan". Kekaisaran Mongol yang berstatus sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia pada abad ke-13, tak lepas dari perannya. Kekaisaran Mongol berjaya kurang lebih 2 abad (1206-1368) sebelum akhirnya terpecah dan diteruskan oleh para keturunan Genghis Khan.

Genghis Khan dilahirkan dengan nama Temüjin. Lahir di Pegunungan Kenthii, Mongolia pada 1162 (menurut versi History of Yuan). Ia memimpin Kekaisaran Mongol dan melakukan invasi hampir ke seluruh daratan Asia, hingga dilanjutkan oleh keturunannya, Kubilai Khan yang menginvasi wilayah Nusantara (sebelum Majapahit berdiri).

Pasukan Mongol dikenal dengan kecepatan Kavalerinya, maka dari itu, Genghis Khan sering kali menang dalam medan pertempuran. Hal itu membuat dirinya tak lepas dari penawanan para wanita yang kemudian dijadikan haremnya. Tatiana Zerjal bersama timnya merilis laporan yang dimuat dalam jurnal The National Center for Biotechnology Information dengan judul The Genetic Legacy of The Mongols yang diterbitkan pada 2003. 

Capture Ilustrasi Genghis Khan dalam Video Tentang Kekaisaran Mongol dari history.com. (Evan Andrews/History)