Gagasan Daulat Pangan Sukarno, Lagu Pengiringnya, dan Masa Depan

By Fikri Muhammad, Rabu, 11 Agustus 2021 | 09:00 WIB
Sukarno pernah berkata. (BERDIKARI)

Nationalgeographic.co.id—Tema kemerdekaan kerap larut dalam perayaan saja tanpa memerhatikan pekerjaan rumah yang sebenarnya: pangan. Padahal dahulu Sukarno pernah berkata, "Apabila kebutuhan pangan rakyat tidak dipenuhi maka 'malapetaka': oleh karena itu perlu usaha secara besar-besaran, radikal, dan revolusioner."

Bagi Sukarno, pertanian adalah soal hidup atau mati. Ia ingin para pemuda-pemudi memiliki pangan seutuhnya.

"Aku bertanya kepadamu: sedangkan rakyat Indonesia akan mengalami celaka, bencana, mala-petaka, dalam waktu yang dekat kalau soal makanan rakyat tidak segera dipecahkan, sedangkan soal persediaan makanan rakyat ini bagi kita adalah soal hidup atau matu, kenapa dari kalangan-kalanganmu?" tanya Sukarno pada pemuda.

"Kenapa buat tahun 1951/1952 yang mendaftarkan diri sebagai mahasiwa fakultas pertanian hanya 120 orang, dan bagi fakultas kedokteran hewan hanya 7 orang?... Camkan, sekali lagi camkan, kalau kita tidak 'campakan' soal makanan rakyat ini sejahtera besar-besaran, sejahtera radikal dan revolusioner, kita akan mengalami malapetaka!" Demikian pidato Bung Besar saat peresmian Kampus IPB Baranangsiang, 1952.