Detail Supernova Saat Awal Ledakan, Tertangkap Foto Pertama Kalinya

By Wawan Setiawan, Selasa, 10 Agustus 2021 | 09:00 WIB
Ilustrasi ledakan supernova yang dihasilkan oleh ledakan bintang berukuran lebih besar dari Matahari. (NASA/CXC/M.Weiss)

 

"Karena tahap awal supernova terjadi begitu cepat, maka sangat sulit bagi kebanyakan teleskop untuk merekam fenomena ini,” lanjutnya. Kajian Armstrong mengenai hal ini telah diterbitkan dalam jurnal Oxford Academic pada 03 Agustus 2021 yang berjudul ‘SN2017jgh - A high-cadence complete shock cooling lightcurve of a SN IIb with the Kepler telescope’.

Tim ANU berhasil menangkap "penemuan besar" ini menggunakan teleskop luar angkasa Kepler milik NASA. Mereka dapat melihat naik turunnya peristiwa yang khas ini terjadi selama periode tiga hari dalam data yang ditangkap oleh teleskop Kepler. Dengan adanya temuan yang menakjubkan ini, telah memberikan petunjuk tentang jenis bintang apa yang menyebabkan ledakan seperti itu.

Para astronom menggunakan citra baru tersebut untuk membuat model yang dapat mengidentifikasi bintang apa yang telah menyebabkan ledakan supernova. Tim internasional juga telah mengkonfirmasi satu model yang dikenal dengan nama SW 17. Model SW 17 ini adalah yang paling akurat dalam menentukan jenis bintang seperti apa yang telah menciptakan supernova berbeda. Para peneliti yakin bahwa kemungkinan besar bintang yang berada dibalik ledakan tersebut adalah bintang super raksasa kuning yang memiliki ukuran 100 kali dan 17 kali massa dari Matahari kita.

Baca Juga: Berkat Teleskop Ini, Lima Supernova Tersembunyi Berhasil Terdeteksi

Teleskop luar angkasa Kepler milik NASA. (Wendy Stenzel-Kepler mission/NASA)

“Kami telah membuktikan satu model bekerja lebih baik daripada yang lain dalam mengidentifikasi bintang supernova yang berbeda, dan tidak ada lagi kebutuhan untuk menguji beberapa model lain, yang biasanya terjadi,” kata Tim international. “Para astronom di seluruh dunia akan dapat menggunakan model SW 17 dan yakin itu adalah model terbaik untuk mengidentifikasi bintang yang berubah menjadi supernova.”

Para peneliti sangat tertarik untuk lebih mempelajari dan memahami lagi bagaimana serta mengapa bintang-bintang raksasa ini berubah menjadi supernova yang nantinya akan memberikan petunjuk tentang unsur-unsur pembentuk alam semesta kita berasal.

Berkat bantuan dari teleskop Kepler ini, para peneliti berhasil melihat bagaimana citra ledakan supernova pada saat awal ledakannya. Hal ini tentunya menjadi bukti dari potensi kinerja teleskop Kepler itu sendiri. Memang, teleskop luar angkasa Kepler telah memulai menangkap data pada 2017 sebelum akhirnya dihentikan pada 2018. Teleskop itu dirancang untuk menatap lempengan langit dan mencari keberadaan planet yang jauh.

Baca Juga: Meredupnya Cahaya Bintang Betelguese, Tanda Kematiannya Sudah Dekat?

Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA. (Shutterstock)

Teleskop Kepler ini berhasil menangkap data dari temuan berupa benang padat yang menjalin prosesnya dari awal hingga akhir ledakan. Tidak seperti teleskop lain yang hanya memperoleh beberapa titik data tersebar di seluruh naik turunnya ledakan. Akan tetapi, NASA juga akan meluncurkan teleskop luar angkasa baru yang lainnya, seperti misalnya teleskop TESS (Transiting Exoplanet Survey Satellite). Teleskop TESS ini dikabarkan akan dapat menangkap lebih banyak lagi ledakan supernova.

Menurut NASA, dalam setiap ledakan supernova adalah merupakan ledakan bintang yang sangat terang dan sangat kuat. Supernova sendiri adalah ledakan kuat dari bintang raksasa, dan ledakan terbesar yang pernah dilihat oleh manusia. Konon, supernova ini sangatlah penting dan para ilmuwan pun meyakini bahwa supernova telah bertanggung jawab atas penciptaan beberapa bagian elemen atau unsur-unsur yang ditemukan di alam semesta kita.

"Seiring dengan semakin banyak teleskop ruang angkasa yang diluncurkan, kami kemungkinan akan mengamati lebih banyak kurva pendinginan kejut ini," kata Armstrong. "Ini akan memberi kami peluang lebih lanjut untuk meningkatkan model kami dan membangun pemahaman kami tentang supernova dan dari mana elemen-elemen yang membentuk dunia di sekitar kita berasal," pungkasnya.

Baca Juga: Astronom: Supernova Mungkin Bertanggung Jawab Atas Kepunahan Masal