Nationalgeographic.co.id—Bulan merupakan satu-satunya satelit alami bumi. Ia juga menjadi satelit terbesar kelima di sistem tata surya, setelah Io, Callisto, Ganymede (satelit Jupiter), dan Titan (Satelit Saturnus). Bulan dipenuhi dengan besi padat di bagian inti dalam, dengan radius kedalaman sekitar 240 km, dan fluida di bagian inti luar, tapi pernahkah terpikirkan bahwa di bulan juga bisa terjadi gempa?
Bulan telah mengalami penyusutan sebesar 50 meter beberapa ratus juta tahun terakhir. Hal tersebut terjadi saat interior bulan mendingin. Dilansir dari website resmi NASA , "Bulan mengerut sama seperti buah anggur menjadi kismis, hanya saja permukaan bulan tidak selentur kulit buah. Kerak bulan terpecah saat mengerut karena teksturnya yang rapuh" tulisnya.
Hal tersebut akan menimbulkan gempa bulan (moonquakes—istilah dipopulerkan NASA) karena terdapat patahan-patahan yang aktif dan bulan masih terus mengerut secara berkala. "Beberapa dari gempa ini bisa cukup kuat, sekitar 5 skala richter" ungkap Thomas Watters, ilmuwan senior di Pusat Studi Bumi dan Planet di Smithsonian's National Air and Space kepada NASA.