Mencapai 120 Meter, SpaceX's Starship Menjadi Roket Tertinggi di Dunia

By Ricky Jenihansen, Senin, 9 Agustus 2021 | 16:00 WIB
Starship SpaceX, bertumpuk penuh. (Elon Musk/Twitter)

Pesawat ruang angkasa Starship yang ditumpuk pada hari Jum'at, 6 Agustus 2021 adalah prototipe SN20 milik SpaceX. Prototipe tersebut dipasangkan pada prototipe Super Heavy yang merupakan tingkatan pendorong roket tersebut. Penumpukan tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk uji terbang orbital yang telah direncanakan SpaceX untuk kendaraan tersebut yang rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Elon Musk Tidak Sendirian

Elon Musk tidak sendirian dalam kegembiraan tentang pencapaian tersebut. Reporter luar angkasa CNBC Michael Sheetz membagikan di Twitter video Starship yang ditumpuk penuh dari komunikator sains Tim Dodd, yang juga dikenal channel youtube Everyday Astronaut.

Video tersebut menunjukkan kerumunan orang berkumpul di Texas Selatan untuk menyaksikan Starship ditumpuk, bersorak dan bertepuk tangan untuk merayakan momen tersebut. Di bawah video yang di-tweet, Sheetz juga menanyakan pendapat Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), mengingat Zurbuchen telah mengikuti perjalanan Starship selama ini.

Baca Juga: Tiongkok Akan Luncurkan Roket untuk Selamatkan Bumi dari 'Armageddon'

SpaceX menumpuk pesawat luar angkasa Starship di atas roket Super Heavy. (Elon Musk/Twitter)

"Ya, saya telah mengikuti ini selama ini dan saya senang SpaceX mencapai tonggak sejarah ini! Tidak sabar untuk melihatnya terbang!" kata Zurbuchen untuk menunjukan kegembiraannya.

Untuk diketahui, SpaceX Starship terdiri atas dua bagian. Tingkatan pertama yaitu pesawat luar angkasa Starship. Sedangkan tingkatan kedua yaitu Super Heavy yang merupakan booster roket.

Starship dirancang untuk membawa kargo dalam durasi panjang. Sedangkan untuk Super Heavy berfungsi sebagai tingkatan pendorong yang memiliki 3 mesin raptor dengan daya dorong sekitar dua kali lipat dari Saturn V, yaitu sekitar 70 meganewton.

Roket Super Heavy SpaceX dirancang untuk menjadi booster tahap pertama yang dapat digunakan kembali untuk membawa pesawat ruang angkasa Starship besar milik perusahaan ke orbit.

Baca Juga: Apakah Richard Branson Layak Disebut 'Telah Mencapai Luar Angkasa'?

Ilustrasi pendaratan Bulan di masa depan dalam program Artemis. (NASA)

 

Propotipe awal Starship sebelumnya telah melakukan uji terbang singkat atau bisa disebut lompatan. Elon Musk telah menargetkan prototipe Starship pada tahun ini dapat terbang lebih tinggi dari sekadar lompatan.

Pada bulan Mei 2021, SpaceX telah berhasil meluncurkan dan mendaratkan kendaraan Starship dalam penerbangan uji yang mencapai ketinggian 6,2 mil atau sekitar 10 kilometer. Perusahaan telah mengatakan akan meluncurkan penerbangan orbital pertama dengan Starship pada awal musim panas ini. Kendaraan ini direncanakan dapat menerbangkan manusia ke luar Bumi ke tujuan seperti bulan, Mars, dan seterusnya.

April lalu, NASA telah memberikan SpaceX kontrak Sistem Pendaratan Manusia untuk versi Starship untuk mendaratkan astronot di permukaan bulan, sebagai bagian dari program Artemis, yaitu program antariksa yang bertujuan mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di Bulan.

Baca Juga: Seks di Luar Angkasa Adalah Hal Serius yang Perlu Dipikirkan