Perdana, Temuan Kayu dari Situs Zaman Neolitikum di Orkney, Skotlandia

By Maria Gabrielle, Sabtu, 14 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Situs Ness of Brodgar di Orkney, Skotlandia. (The Scotsman)

Nationalgeographic.co.id—Temuan menarik didapatkan para arkeolog saat menggali di Ness of Brodgar, Orkney, Skotlandia. Di situs ini telah ditemukan berbagai peninggalan dari Zaman Neolitikum atau Zaman Batu Muda.

Adapun temuan menarik dari tempat ini adalah kayu. Sigurd Towrie dari University of Highlands dan Islands Archaeology Institute mengungkapkan bahwa ini merupakan kali pertama kayu ditemukan di situs Ness of Brodgar.

“Selama bertahun-tahun penggalian, tempat ini memberikan banyak kejutan. Sehingga beberapa arkeolog menganggap kami telah kehabisan semua kemungkinan. Ternyata tidak,” kata Sigurd Towrie kepada The Scotsman.

 

Towrie menjelaskan bahwa kayu ditemukan di 'struktur 12' salah satu bangunan di situs berbentuk persegi panjang dengan panjang 17 meter. Pada bagian dalam bangunan terdapat pilar membentuk rangkaian melengkung membentuk ruang kecil, dan tempat tersembunyi yang dikelilingi dua perapian besar.

Ada tiga pintu untuk masuk ke dalam bagian dalam bangunan. Salah satunya yang diapit oleh sepasang batu, menghadap ke ruang pemakaman di Maeshowe. 'Struktur 12' menjadi bangunan yang mencolok di antara lanskap Orkney pada masa itu.

Kayu tersebut didapatkan dari dalam lubang salah satu pilar. Penemuan kayu bisa bertahan sampai ribuan tahun merupakan sesuatu yang langka dan menarik.

"Pengawetan bahan organik sangat jarang terjadi. Lubang pilar berada dalam depresi dan kami pikir ada sedikit air terkumpul. Ini menciptakan kondisi anaerobik yang memperlambat pembusukan,” jelas Towrie.

Baca Juga: Tersingkap, Masyarakat Neolitik di Catalhoyuk Sangat Maju Bertani

Ilustrasi Ness of Brodgar di Zaman Neolitikum. (Archaeology World)

Walaupun saat ini hanya sedikit pohon yang tumbuh di Orkney, tempat tersebut dulunya memiliki banyak hutan. Akan tetapi lambat laun menghilang karena naiknya permukaan air laut.

Studi mengenai 'hutan di bawah ombak' termasuk di dalamnya analisis sisa-sisa hutan yang telah di dorong ke bawah air di Teluk Irlandia dekat Stromness telah berusia sekitar 6.000 tahun. Sigurd Towrie mengatakan kalau pemukiman Neolitikum paling awal terbuat dari kayu, barulah kemudian beralih ke batu.

“Kayu yang kami temukan kondisinya sangat buruk, tetapi mudah-mudahan kami dapat mengetahui jenis kayu itu dan apakah itu ditanam secara lokal atau impor,” harapnya.

Ness of Brodgar merupakan situs Zaman Neolitikum yang ditemukan pada tahun 2002 melalui survey geofisika terhadap area tanah di Stenness, Orkney, Skotlandia yang memisahkan air asin Stenness Loch dari air tawar Harray Loch. Dikutip dari laman World History penggalian di situs seluar 2,5 hektar dimulai tahun 2003, ketika lempengan batu di bagian utara situs dikeruk.

Baca Juga: Temuan Terkini Peradaban Transisi di Danau Matano: Ketika Zaman Neolitik Berjumpa Zaman Besi

Salah satu temuan di Ness of Brodgar adalah sidik jari pada pecahan tanah liat. (UHI Archaeology Institute.)

 

Situs Ness of Brodgar dianggap sebagai salah satu penemuan paling penting dalam arkeologi, sebab sudah ada kira-kira sejak tahun 3500 Sebelum Masehi, sebelum Stonehenge dan Piramida Giza. Selain itu, situs ini memberikan gambaran mengenai situs Neolitikum populer lain di kawasan itu seperti Ring of Brodgar dan Standing Stones of Stenness. Tempat ini juga masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Sebelum penemuan kayu, awal tahun ini di Ness of Brodgar juga ditemukan peninggalan menarik lainnya. Ditemukan sidik jari pada pecahan tanah liat. Bagi Nick Card selaku kepala penggalian, temuan tersebut memberikan kesan mendalam tentang orang-orang yang hidup pada masa itu 5.000 tahun silam.

Ahli keramik, Roy Towers dipercaya untuk menganalisa temuan tersebut. Untuk melakukannya dia menggunakan teknologi Reflectance Transformation Imaging atau RTI. Hasil dari analisa telah dikonfirmasi dan dicatat sebagai satu-satunya sidik jari yang ditemukan di Ness of Brodgar oleh Jan Blatchford dari Archaeology Institute.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Monumen Neolitik Berusia 4.500 Tahun Dekat Stonehenge