Jakarta International Stadium Jadi Wujud Semangat MH Thamrin di Era Modern

By Nana Triana, Kamis, 12 Agustus 2021 | 16:32 WIB
Pekerja di JIS sedang melihat desain kontruksi. ((Nationalgeographic/Donny))

Nationalgeographic.co.id – Perkembangan persepakbolaan di Tanah Air tidak dapat dilepaskan dari sosok tokoh pergerakan nasional, Mohammad Husni Thamrin.

Pada 1928, bumiputera asli Betawi yang akrab disapa MH Thamrin ini memperbaiki sebuah lapangan di kawasan Petojo, Jakarta Pusat.

Oleh MH Thamrin, yang adalah anggota Volksraad, yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada masa itu, lapangan tersebut dipoles. Biaya sekitar 2.000 gulden dikeluarkan untuk perbaikan.

Lapangan Petojo kemudian dikenal dengan nama Stadion Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). Sementara, VIJ sendiri merupakan perkumpulan sepakbola yang didirikan oleh MH Thamrin dan merupakan cikal-bakal Pesatuan Sepakbola Indonesia Jakarta.

Melalui upaya tersebut, MH Thamrin ingin mengangkat martabat bangsa. Olahraga—pada saat itu sepakbola—menjadi “kendaraan” untuk mencapai tujuan tersebut.

Setelah 93 tahun berlalu, semangat tersebut kembali mewujud lewat dibangunnya Jakarta International Stadium di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bahwa stadion bertaraf internasional tersebut bukanlah sekadar bangunan, melainkan juga wujud semangat kebangsaan.

 “Kita harus ingat bahwa stadion baru ini bukan hanya sebuah bangunan, tetapi cermin sebuah perjuangan panjang, semangat kebangsaan, dan akan memberi manfaat bagi kita bersama,” jelas Anies saat ditemui dalam seremoni lifting atap JIS, Rabu (16/6/2021).

Sebagai informasi, JIS berdiri di atas lahan seluas 221.000 meter persegi dan mampu menampung 82.000 penonton. Stadion ini diproyeksikan dapat menjadi mendorong Indonesia untuk siap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2023.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sedang meninjau langsung proses heavy lifting atap JIS Rabu (16/6/2021). ((Nationalgeographic/Donny))

Selain sebagai fasilitas olahraga bagi warga Jakarta, JIS juga diproyeksikan menjadi salah satu arena pendukung gelaran Piala Dunia U-20 pada 2023.

Tidak hanya sebagai lapangan bola, JIS pun terus berkembang menjadi sebuah fasilitas yang dapat menampung aspirasi dan kreativitas masyarakat di Jakarta.

Untuk itu, JIS kini mengusung jargon “Stadion Kita”. Artinya, JIS dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk aktivitas olahraga, tetapi juga semua kegiatan yang dapat memajukan masyarakat Jakarta serta membawa kebanggaan bagi bangsa.

Anies berharap, JIS dapat menjadi ikon sekaligus kebanggaan. Warga Jakarta pun memiliki rasa kepemilikan sehingga dapat menjaga fasilitas-fasilitas di stadion saat menggunakannya.

“Bangunan ini akan menjadi monumen besar di Jakarta. oleh karena itu, mari kita rawat dengan sebaik-baiknya,” tegas Anies.

Selaras dengan konsep “Stadion Kita”, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (“Jakpro”) Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, atap JIS didesain dengan mekanisme buka tutup (retractable roof) sehingga memungkinkan untuk menggelar berbagai kegiatan indoor maupun outdoor.

“JIS tidak hanya bisa digunakan untuk pertandingan sepakbola saja, JIS dapat digunakan untuk kegiatan budaya dan hiburan berskala besar seperti pertunjukan musik, eksibisi, serta kegiatan lainnya,” kata Dwi.

Diharapkan turut menggerakkan ekonomi

JIS, lanjut Dwi, akan menjadi ikon Kota Jakarta. Dengan begitu, JIS juga akan menjadi destinasi wisata kota baru di Jakarta.

“Sebagai unsur rekreasi, JIS menyediakan Sky Viewing Deck di sekeliling ketinggian atap sebagai anjungan bagi pengunjung untuk menikmati pemandangan kota Jakarta dari ketinggian,” ujar Dwi.

Menariknya lagi, untuk bisa sampai JIS pengunjung dapat menggunakan transportasi umum yang terhubung langsung menuju stadion sehingga semua masyarakat Jakarta bisa datang langsung ke JIS dengan mudah dan cepat.

Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto. ((Nationalgeographic/Donny))

“Kami memberikan akses yang mudah bagi pengunjung dengan menggunakan transportasi umum, menyediakan jalur, dan parkir sepeda, serta ramah untuk akses disabilitas dengan menyediakan pemandu serta ramp yang landai untuk pengguna kursi roda,” jelas Dwi.

Penggunaan JIS di masa mendatang diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Untuk diketahui, pembangunan JIS juga menyerap ribuan tenaga kerja.

Dwi mengatakan, pembangunan melibatkan lebih dari 7. 000 tenaga kerja yang terbagi dalam tiga sif.

Masuk tahap lifting atap

Pembangunan lanskap ikonik tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021. Kamis (17/6/2021), pembangunan sudah mencapai tahap heavy lifting atap.

Heavy lifting merupakan proses perakitan struktur utama dan struktur ruang dilakukan di lantai dasar untuk kemudian dilakukan pengangkatan secara bersamaan dengan sekali angkat.

Manager Konstruksi JIS M Rizki Fauzi Sentosa mengatakan, proses lifting dilakukan dalam beberapa tahap. Rangka atap diangkat setinggi 60 meter dari permukaan lantai dasar stadion setiap harinya.

“Proses lifting akan berlangsung secara bertahap dengan total 14 hari. Lifting selesai pada awal Juli,” kata Rizki.

Manager Konstruksi JIS M Rizki Fauzi Sentosa. ((Nationalgeographic/Donny))

Persiapan proses heavy lifting, lanjut Rizki, dilakukan sejak jauh hari. Sebelum lifting atap, tim KSO JIS harus memastikan kondisi aktual di lokasi proyek sesuai dengan perkiraan.

Setiap segmen hingga peralatan yang akan digunakan dicek secara teliti untuk memastikan keamanan dan kesuksesan proses lifting.

 “Setelah persiapan-persiapan itu, dilakukan stressing cable pre-stress dengan tujuan meningkatkan kekuatan struktur rangka baja. Setelah kekuatan didapat, dilanjutkan dengan proses trial lifting terlebih dulu,” jelasnya.

Rizki menjelaskan, trial lifting adalah proses mengangkat keseluruhan beban atap hingga ketinggian 1 meter. Pengangkatan dilakukan mulai dari ujung-ujung (corner) atap hingga 10-30 centimeter (cm) bagian tengah struktur atap.

Trial lifting berlangsung selama 24 jam. Setelah itu, rangka baja akan kembali diperiksa dari aspek kualitas, teknis, hingga engineering.

Rizki berharap, semua pihak yang terlibat dapat sama-sama mengawal pembangunan JIS agar dapat selesai sesuai rencana.