Bongkahan Koin Seberat 6 Kilogram Ditemukan di Tepi Pantai Israel

By Maria Gabrielle, Senin, 16 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Sebongkah koin berusia 1.700 tahun ditemukan di tepi pantai Neveh Yam, Israel. (Ofir Hayat)

Nationalgeographic.co.id—Peristiwa menarik dialami oleh Yotam Dahan di tepi pantai Neveh Yam, Israel, baru-baru ini. Dia menemukan bongkahan koin berusia sekitar 1.700 tahun dan diduga milik sebuah kapal dagang yang terdampar.

Kisah ini bermula ketika Yotan Dahan tengah berkemah bersama keluarganya di tepi pantai. Dilansir dari Ynet News, Yotan Dahan melihat melihat ada sesuatu yang berkilauan di belakang tenda.

Ternyata temuan Yotan Dahan adalah setumpuk uang koin yang telah menyatu hingga berbentuk seperti bongkahan dengan total berat mencapai enam kilogram. Yotan Dahan kemudian membagikan cerita temuannya di Facebook.

Setelahnya, dia pun dihubungi oleh Karem Said dari Israel Antiquities Authority (IAA) dan bertemu di lokasi penemuan bongkahan koin. Atas penemuannya, Yotan Dahan mendapatkan sertifikat penghargaan, Karem Said juga memberikan ucapan terima kasih.

“Menyerahkan temuan tersebut membantu kami, para arkeolog, untuk menyelesaikan lebih banyak teka-teki dari sejarah di tanah Israel, ujar Karem Said kepada Ynet News.

Ahli koin dari IAA, Dr. Donald Zvi-Ariel memperkirakan koin-koin tersebut berasal dari awal keempat Masehi. Koin-koin itu menyatu dan mengeras setelah hampir dua milennium berada di air laut.

Baca Juga: Arkeolog Israel Temukan Bukti Gempa yang Sudah Diramal Kitab Suci 

Yotam Dahan, penemu bongkahan koin seberat enam kilogram. (Ofir Hayat)

 

Lebih lanjut diketahui bahwa lokasi ditemukannya bongkahan koin itu berdekatan dengan banyak situs arkeologi lainnya. Hal ini menunjukkan aktivitas manusia di daerah tersebut sejak periode Neolitik atau sekitar sembilan ribu tahun yang lalu. Fakta ini diungkapkan oleh Jacob Sharvit selaku direktur Unit Arkeologi Kelautan IAA.

Di daerah tersebut juga ada bukti aktivitas maritim yang dimulai dari Zaman Perunggu Tengah sekitar 4ribu tahun silam. Pasang surut gelombang air laut perlahan menciptakan tambat (mooring) alami berfungsi sebagai tempat berlindung bagi kapal-kapal yang berlabuh pada malam hari atau berlindung dari badai.

Baca Juga: Melihat Ratusan Tulang Bayi dari Zaman Romawi di Israel dan Inggris

Bukti-bukti arkeologis mengindikasikan bahwa orang-orang terperangkap di perairan yang tengah bergejolak, kapalnya hancur dan terdampar ke darat bersama dengan muatan di dalamnya. Tidak jauh dari lokasi bongkahan koin yang ditemukan Yotam Dahan, didapati bagian kargo milik kapal dari akhir periode Romawi seperti jangkar atau tembikar.

“Bongkahan yang terdiri dari koin dan sisa-sisa kain menujukkan bahwa koin-koin tersebut disimpan di dalam tas. [Koin dan tas] menjadi satu karena proses oksidasi dalam laut. Melihat banyaknya jumlah koin, nampaknya koin-koin tersebut berasal dari sebuah kapal dan digunakan untuk berdagang,” ujar Jacob Sharvit.

Selain bongkahan koin dari pantai Neveh Yam, pada bulan Agustus ini temuan koin dari masa lampau juga didapat dari taman arkeologi Korazim. Koin berumur 1.500 tahun berbahan perunggu ditemukam oleh anak perempuan keluarga Yitzchaki

 

Baca Juga: Arkeolog Selidiki Temuan Potongan Kain Era Raja Daud di Lembah Israel

Keluarga Yitzchaki dan koin ribuan tahun yang ditemukan di taman arkeologi Korazim. (Dekel Segev/Israel Nature and Parks Authority)

Dilansir dari The Times of Israel, pihak taman arkeologi mengatakan kala itu keluarga Yitzchaki tengah memainkan permainan berburu yang melibatkan bangunan bergaya era Talmud. Saat permainan berlangsung anak perempuan keluarga Yitzchaki menemukan koin kuno dan menyerahkannya pada petugas taman.

Dekel Segev selaku manajer taman arkeologi mengatakan temuan itu merupakan koin perunggu kuno yang diduga berasal dari era Talmud antara abad ke empat dan kelima Masehi. Dia menambahkan ini adalah masa kejayaan desa Yahudi di Korazim, Israel.

Koin tersebut akan diserahkan ke IAA untuk diteliti lebih lanjut. Situs Korazim yang menghadap ke arah Danau Galilea. Situs ini menjadi daya tarik bagi peziarah Kristen, karena tempat ini disebutkan dalam Perjanjian Baru di Alkitab. Tidak hanya melihat peninggalan dari masa lalu, pengunjung situs ini juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan arkeologi di kota kuno.

Baca Juga: Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun