Ameba Pemakan Otak Membunuh Seorang Bocah Berusia Tujuh Tahun di AS

By Utomo Priyambodo, Rabu, 18 Agustus 2021 | 11:00 WIB
Infeksi Naegleria fowleri, ameba pemakan otak. (Smith Collection/Gado/Getty Images)

Parasit Naegleria fowleri yang mengerikan ini dapat masuk ke otak manusia dengan berenang melalui hidung. Di otak, parasit jahanan ini mengendap dan mulai mengunyah.

Kerusakan yang ditimbulkan oleh parasit ini disebut meningoensefalitis amebik primer (primary amebic meningoencephalitis/PAM), sebagaimana dilansir Forbes. Meninges adalah selaput yang membungkus otak manusia. "Encephalo-" adalah awalan yang digunakan ketika Anda hendak mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan "otak."

Adapun akhiran "-itis" berarti peradangan. Jadi PAM pada dasarnya adalah peradangan otak yang meluas yang disebabkan oleh infeksi ameba.

Masalahnya, infeksi ini sulit dideteksi sejak dini. Amoeba sangat kecil, dan mereka tidak berbicara. Mereka tidak mengumumkan diri mereka sendiri saat memasuki otak Anda.

Selama satu hingga sembilan hari pertama infeksi, Anda mungkin bahkan tidak memiliki gejala apa pun. Beberapa gejala yang mungkin juga muncul adalah demam, mual, muntah, dan sakit kepala parah di bagian depan kepala Anda.

Masalahnya, ketika Anda sakit kepala, ameba pemakan otak kemungkinan besar bukanlah hal pertama yang Anda pikirkan, bahkan jika Anda mengalami sakit kepala yang cukup parah. Inilah yang digambarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebagai tahap satu dari infeksi ameba tersebut.

Baca Juga: Terawetkan Sempurna, Fosil Otak Berusia 310 Juta Tahun Ditemukan di AS

Sel otak dalam garfis. Jika otak Anda diibaratkan sebagai negara, maka ameba ini bagaikan pejabat pemerintah yang korup. Diam-diam makhluk ini membuat kerusakan parah. (Thinkstockphoto)

Setelah infeksi pindah ke tahap kedua, gejala menjadi lebih jelas. Anda mungkin mengalami leher kaku, kejang, perubahan status mental, halusinasi, atau koma. Bahkan ketika Anda mungkin memiliki gejala yang lebih parah, mungkin belum jelas apa yang terjadi karena kondisi seperti ini dapat dengan mudah disalahartikan sebagai masalah yang lebih umum seperti meningitis bakteri. Sekali lagi, "apakah Anda pikir Anda terinfeksi ameba pemakan otak" bukanlah pertanyaan yang biasanya ditanyakan orang.

Jadi sementara dokter menggunakan perawatan lain, mereka mungkin tidak memberikan miltefosine. Ini adalah jenis obat yang benar-benar dapat membunuh ameba, dan menginduksi hipotermia, yang menurunkan suhu tubuh untuk mengurangi pembengkakan otak.

Tanpa obat ini, berarti Anda membiarkan ameba itu bersarang semakin lama di otak Anda. Jika otak Anda diibaratkan sebagai negara, maka ameba ini bagaikan politisi bejat atau pejabat pemerintah yang korup. Diam-diam makhluk ini mengunyah dan menyebabkan lebih banyak kerusakan di otak Anda.

Keterlambatan dalam diagnosis dan pengobatan mungkin menjadi alasan mengapa tingkat kelangsungan hidup dari infeksi Naegleria fowleri sangatlah rendah. PAM biasanya berakibat fatal dalam waktu 18 hari sejak gejala pertama kali muncul.

Baca Juga: Studi Baru: Ada Jaringan Otak yang Hilang dari Para Penyintas COVID-19