Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meluncurkan Festival Derawan sebagai rangkaian Sail Komodo 2013.
"Festival dalam kaitan dengan kegiatan Sail Komodo ini diselenggarakan dalam upaya menumbuhkan minat dan pengetahuan wisata Kepulauan Derawan, we put Derawan on the map, menjadikannya destinasi wisata berkelas internasional," ujar Menparekraf Mari Pangestu dalam jumpa pers, Rabu (19/6), di Gedung Sapta Pesona Kementerian Parekraf, Jakarta Pusat.
Mari pun menyampaikan, layaknya gelaran sejenis, Festival Derawan diharapkan dapat mendorong percepatan pembangunan daerah melalui pembenahan infrastruktur seperti jalan, bandara, hotel, restoran.
"Kini juga sudah ada bandara yang memudahkan akses masuk ke Derawan," ungkap Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, merujuk pada bandara di Kabupaten Berau, Bandara Kalimarau. Pemprov Kaltim meminta ke Menteri Perhubungan agar bandara baru ini bisa dipersiapkan untuk bandara internasional.
Dalam hal akomodasi bagi wisatawan, dibangun tiga hingga empat hotel berbintang serta homestay dari rumah-rumah penduduk yang dirapikan dan diperbaiki fasilitas sanitasinya. Menurut Awang, ada sekitar 125 unit yang telah siap untuk menampung wisatawan. Kebutuhan listrik juga dicukupi dengan kerja sama perusahaan batu bara setempat.
Badan Pusat Statistik mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Sepinggan Balikpapan telah meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2010 tercatat 10.824 orang wisman, pada 2011 menjadi sebanyak 15.607 orang dan 2012 sebanyak 16.828 orang.
Awang menambah, festival yang mengangkat tema "Derawan untuk Masa Depan" ini akan memperkenalkan potensi Kepulauan Derawan untuk ke depannya membuat strategi sumber ekonomi baru lewat pengembangan wisata. Sampai sekarang, sumber utama pendapatan daerah Provinsi Kaltim adalah sektor energi migas dan pertambangan.
Festival akan berlangsung selama bulan Juni - September 2013 semarak dengan beragam acara: mulai dari kejuaraan nasional selam yang diikuti atlet-atlet selam, live on board (LOB), terjun payung, yacht rally, pentas budaya. Puncak acara pada 20 September mendatang.
Khususnya wisata bahari
Kepulauan Derawan yang terletak di Berau, Kalimantan Timur, merupakan dataran pantai pasir bertopografi datar.
Gugusan pulau Derawan tentu saja identik dengan pesona wisata bahari. Bupati Berau Makmur HAPK menyatakan, "Objek wisata bahari yang telah dimiliki, kami pertahankan konsep pengelolaan berbasis kemasyarakatan."
Ia mengatakan, Kabupaten Berau menyimpan potensi wisata bawah laut luar biasa yang dikembangkan di wilayah antaranya Pulau Derawan dan Pulau Sangalaki dengan taman lautnya yang indah. Ada pula pulau-pulau lainnya yang masuk dalam wilayah ini seperti Pulau Menumbar, Pulau Kakaban, Pulau Semana, Pulau Sambit, Pulau Bakungan, Pulau Inaka, dan Pulau Maratua .
"Salah satu pulau yaitu Pulau Kakaban, adalah pulau yang memiliki danau air payau di dalamnya. Keunikan Danau Kakaban ini tidak ada pada kebanyakan kawasan danau lain di dunia, hanya ada di satu pulau lagi, di Kepulauan Palau," tuturnya.
Perairan Derawan telah diakui sebagai suatu wisata selam (diving) unggulan oleh para diver. Dengan kedalaman sekitar lima meter, terdapat beraneka spesies biota laut di sini: cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ikan pipa (ghostpipe fish), gurita (bluering octopus), nudibranch, kuda laut (seahorses), belut pita (ribbon eels) dan ikan skorpion (scorpion fish).
Pada batu karang di kedalaman sepuluh meter, terdapat karang yang dikenal sebagai "Blue Trigger Wall" karena pada karang dengan panjang 18 meter tersebut banyak terdapat ikan trigger (red-toothed trigger fishes). Terumbu karang tersebar luas pada seluruh pulau dan gosong di Kepulauan Derawan.
Selain di perairan sekitar pulau-pulau tersebut terhampar pulau karang laut yang indah, pun terdapat ragam ikan hias, ikan duyung, kepiting kenari, penyu hijau (greenback turtle), dan mutiara alam. Derawan juga sebagai habitat penyu hijau terbesar di Asia, punya program melindungi penyu: perkembangbiakan telur dan tukik.