Filosofi Kuasa Perempuan di Balik Penutup Kepala Tradisional

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Kamis, 19 Agustus 2021 | 18:00 WIB
Tikuluak atau tengkuluk dipakai oleh Aurel Hermansyah saat menikah dengan Atta Halilintar. Penutup kepala ini menjadi ciri khas berpakaian wanita di Nusantara yang beragam. (Aurel Hermansyah)

 

Nationalgeographic.co.id - Dalam sejarah dunia, berbagai perdaban membuat budaya pakaian tradisionalnya dan memiliki penutup kepala. Mulai dari kebudayaan Mesopotamia, Yahudi, dan Arab yang kini dikenal seperti hijab, hingga yang dimiliki masyarakat Nusantara.

Pada kebudayaan masyarakat Nusantara, rupanya penutup kepala ini memiliki ragam bentuk dan nama. Tetapi seiring dengan adanya penyeragaman pakaian, penutup kepala perempuan perlahan-lahan tergerus.

"Masing-masing dari tutup kepala ini merupakan simbol dan atribut dari budayanya, dan muatan filosofis yang sungguh kaya," papar Andy Yantriyani dari Komnas Perempuan dalam sambutannya di webinar Pembukaan Penyelenggaraan Festival Penutup Kepala Nusantara 2021, Selasa (18/08).

"Sayangnya, pengetahuan tentang ini di Indonesia—di antara kita bahkan—sangat terbatas."