Arkeolog Temukan Bukti Pembantaian Nazi di 'Lembah Kematian' Polandia

By Utomo Priyambodo, Rabu, 18 Agustus 2021 | 19:02 WIB
Lokasi kuburan massal korban pembantaian Nazi di Polandia ditemukan setelah menjadi misteri selama 75 tahun. (Antiquity)

Pada 14 Januari 1945, catatan menunjukkan, dia ditangkap oleh Gestapo, polisi rahasia resmi Nazi Jerman. Beberapa hari kemudian, dengan kekalahan yang membayangi pasukan Jerman dan Soviet di depan mata, Irena dan ratusan pejuang Home Army lainnya dibawa dari penjara dan digiring ke hutan Polandia utara.

Di dalam hutan, Szydłowska yang saat itu berusia 26 tahun dieksekusi. Dia mati meninggalkan seorang putra yang masih berusia 4 tahun.

Laporan-laporan saksi yang dikumpulkan setelah perang menunjukkan apa yang terjadi selanjutnya. Irena dan rekan-rekan tahanannya ditembak mati oleh tentara Jerman. Para tentara Nazi itu menumpuk tubuh Irena dan rekan-rekannya, menyiramnya dengan bensin, dan membakarnya di atas tumpukan kayu besar yang menerangi hutan selama 3 hari 3 malam.

Abu mereka kemudian dibuang ke dalam lubang-lubang dangkal dan ditutup. Kemudian, selama 75 tahun, situs kuburan massal itu hilang.

Baca Juga: Seorang Guru Sejarah Menemukan Tempat Penyimpanan Rahasia Artefak Nazi

Cincin kawin korban pembantaian Nazi di Polandia. (A. Barejko/Antiquity)

"Kami tahu para korban dikubur di suatu tempat, tetapi sampai adanya penelitian kami, tidak ada yang tahu itu di mana,” ujar Dawid Kobiałka, arkeolog dari Institute of Archaeology and Ethnology, bagian dari Polish Academy of Sciences.

Dawid dan timnya telah menggunakan segala sumber dan cara, mulai dari dokumen arsip dan wawancara dengan para penyintas hingga pemindaian laser dan penggalian, untuk menemukan kuburan massal tersebut. Laporan penemuan mereka telah terbit di jurnal Antiquity dan dipublikasikan secara online oleh Cambridge University Press pada 18 Agustus 2021.

Penelitian yang membuahkan temuan ini merupakan studi pertama yang secara sistematis menerapkan teknik arkeologi ke kuburan massal era Perang Dunia II di luar kamp konsentrasi. Sebelumnnya, penelitian tentang sisa-sisa manusia sering dilarang oleh kepercayaan agama Yahudi.

Meskipun ada banyak pembantaian serupa, “Sejauh ini belum ada penelitian tentang situs Perang Dunia II seperti ini,” ucap Claudia Theune, arkeoloh dari University of Vienna, seperti dilansir Science Magazine.

Baca Juga: Studi atas Kuburan Massal Kuno di Kroasia Ungkap Sisi Gelap Manusia