"Penting untuk memahami apakah jumlah waktu sedentary yang tinggi dapat menyebabkan strok pada individu muda. Karena strok dapat menyebabkan kematian dini atau secara signifikan mengganggu fungsi dan kualitas hidup," jelasnya.
Dalam studi ini, peneliti meninjau informasi kesehatan dan gaya hidup untuk 143.000 orang dewasa tanpa strok, penyakit jantung atau kanker sebelumnya yang berpartisipasi dalam Survei Kesehatan Masyarakat Kanada pada tahun 2000, 2003, 2005, 2007-2012. Peneliti mengikuti peserta selama rata-rata 9,4 tahun (hingga 31 Desember 2017) dan mengidentifikasi strok melalui hubungan dengan catatan rumah sakit.
Baca Juga: Ternyata, Aktivitas Pekerjaan Pengaruhi Daya Tahan Leher Kita
Para peneliti meninjau jumlah waktu yang dihabiskan setiap hari dalam aktivitas santai, jam yang dihabiskan di depan komputer, membaca, dan menonton TV. Peneliti kemudian membaginya ke dalam kategori kurang dari empat jam per hari, empat sampai kurang dari enam jam per hari, enam sampai kurang dari delapan jam per hari, dan delapan jam atau lebih dalam sehari.
Peneliti juga membagi aktivitas fisik menjadi kuartil, atau empat kategori yang sama, di mana kuartil terendah adalah yang paling tidak aktif secara fisik dan setara dengan berjalan-jalan selama 10 menit atau kurang setiap hari. "Berjalan 10 menit atau kurang per hari lebih rendah dari setengah dari apa yang direkomendasikan oleh pedoman aktivitas fisik American Heart Association," jelasnya.
AHA merekomendasikan orang dewasa untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik intensitas sedang dalam seminggu. "Aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting karena mengurangi waktu sebenarnya yang dihabiskan untuk duduk," kata Joundi.