Lima Hal yang Membuat Kita Yakin bahwa Lubang Hitam Benar-Benar Ada

By Utomo Priyambodo, Minggu, 29 Agustus 2021 | 15:00 WIB
Foto bukti langsung keberadaan lubang hitam. (Event Horizon Telescope Collaboration)

Nationalgeographic.co.id—Dari sekian banyak objek di alam semesta, lubang hitam adalah salah satu yang paling misterius. Objek ini adalah sebuah wilayah ruang-waktu di mana materi apa pun, termasuk cahaya, yang masuk ke dalamnya tidak dapat melarikan diri.

Keberadaan lubang hitam ini telah dikonsepkan dalam teori-teori fisika dan astronomi. Konsep bahwa objek raksasa yang gelap ini mampu menyedot objek lain di sekitarnya memang salah satu konsep yang paling aneh dalam astronomi.

Banyak aturan fisika normal yang rusak jika diterapkan pada karakter lubang hitam di luar angkasa sana. Namun ada banyak bukti ilmiah, baik langsung maupun tidak langsung, bahwa mereka benar-benar ada di antariksa. Berikut ini sedikitnya lima hal, sebagaimana dikutip dari Live Science, yang bisa membuat kita yakin bahwa lubang hitam itu benar-benar eksis di alam semesta kita.

1. "Prediksi kuat" Albert Einstein

Sebagai kemungkinan teoretis, lubang hitam telah diprediksi pada tahun 1916 oleh Karl Schwarzschild, yang menemukannya sebagai konsekuensi tak terelakkan dari teori relativitas umum Albert Einstein. Dengan kata lain, jika teori Einstein benar—dan semua bukti menunjukkan itu—maka lubang hitam pasti ada.

Teori bahwa lubang hitam itu eksis kemudian ditempatkan di tempat yang lebih kuat oleh Roger Penrose dan Stephen Hawking, yang menunjukkan bahwa objek apa pun yang runtuh ke lubang hitam akan membentuk singularitas di mana hukum fisika tradisional rusak, menurut University of Cambridge.

Konsep ini telah diterima secara luas sehingga Penrose dianugerahi Hadiah Nobel Fisika 2020 "untuk penemuan bahwa pembentukan lubang hitam adalah prediksi yang kuat dari teori relativitas umum."

Baca Juga: Kenapa Lubang Hitam Tidak Menelan Semua Objek di Alam Semesta?

2. Semburan sinar gamma

Lubang hitam tidak selalu beredar masing-masing atau sendirian. Kadang-kadang ada lubang hitam yang berpasangan, mengorbit satu sama lain.

Ketika ada dua lubang hitam yang berpasangan, interaksi gravitasi di antara mereka menciptakan riak dalam ruang-waktu, yang menyebar ke luar sebagai gelombang gravitasi. Ini merupakan bagian prediksi lain dari teori relativitas Einstein.

Dengan observatorium seperti Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory dan Virgo, kita sekarang memiliki kemampuan untuk mendeteksi gelombang gravitasi ini. Penemuan pertama gelombang gravitasi, yang melibatkan penggabungan dua lubang hitam, diumumkan pada tahun 2016, dan banyak lagi gelombang gravitasi lainnya yang telah dideteksi sejak saat itu.