Satu Lagi, Penjelasan Teka-Teki Dinosaurus Kamboja di Kuil Ta Prohm

By Galih Pranata, Selasa, 31 Agustus 2021 | 12:00 WIB
Ukiran yang diduga Stegosaurus, terukir dalam relief Kuil Ta Prohm, Angkor Wat, Kamboja. (David Woetzel/ARJ)

Nationalgeographic.co.id—Para arkeolog berupaya mengungkap teka-teki mengenai gambar relief yang tertera pada dinding Kuil Ta Prohm, Angkor Wat, Kamboja. Relief pada tersebut menunjukan gambar fauna yang menyerupai dinosaurus. Apakah benar di Kamboja, masyarakat kunonya pernah bertemu dengan dinosaurus?

Terdapat lebih dari 100 reruntuhan candi di Taman Arkeologi Angkor seluas 400 kilometer persegi di barat Kamboja. Diantara banyak reruntuhan, yang paling populer adalah temuan candi utama Angkor, Ta Prohm dan Candi Bayon. Angkor Wat memang dikenal dengan pusat peradaban Buddha yang besar. Ia juga merupakan kompleks perkotaan paling luas di dunia sebelum era industri.

Kompleks Angkor dibangun sekitar tahun 802 hingga 1431 M. Kemegahannya menggambarkan kerajaan Khmer yang perkasa di masanya. "Begitu juga dengan Kuil Ta Prohm, dibangun sekitar tahun 1200 M, menjadi biara dan universitas Buddha yang cukup aktif," tulis Michael D. Coe dan Damian Evans dalam jurnalnya berjudul Angkor and the Khmer Civilization, publikasi tahun 2018.

 

Saat ini, UNESCO telah menobatkannya sebagai Situs Warisan Dunia yang dikenal dunia internasional. Selama dua abad terakhir, ia menjadi pusat penelitian dalam upaya merestorasi dan merekonstruksi kembali kisah-kisah yang terjadi di masa Khmer. Salah satu temuan menariknya berupa objek gambar yang diduga dinosaurus terpampang pada salah satu dinding relief.

Michael Freeman dan Claude Jacques dalam bukunya berjudul The Ancient Angkor, terbitan 1999, menjelaskan tentang pengakuan arkeolog sekuler tentang kemiripan dinosaurus pada objek. Ukiran yang diduga mirip dengan Stegosaurus telah sedikit menginspirasi ikon di kalangan kreasionis Jurasic, digunakan sebagai bukti bahwa manusia dan dinosaurus hidup berdampingan.

Freeman dan Jaques yakin bahwa ukiran tersebut merupakan penggambaran dari salah satu jenis dinosaurus yang hidup era Jurasic, yakni Stegosaurus. "Lempeng di sepanjang punggung mungkin merupakan karakteristik definitif dari Stegosaurus seperti yang kita ketahui dari catatan fosilnya yang ditemukan," tambahnya.

Baca Juga: Pendapat Paleontolog tentang Relief Stegosaurus di Candi Ta Prohm

Potret Kuil Ta Prohm oleh fotografer Perancis, Martin Dieulefils dalam melakukan perjalanan yang sulit di hutan Angkor pada tahun 1908. (Martin Dieulefils/ARJ)

"Stegosaurus nampak pada relief candi, menginspirasi para kreasionis dalam memvisualisasikan kehidupan dinosaurus dan manusia yang saling berdampingan," tulisnya. Bagi Freeman dan Jaques, relief tersebut dibuat sejak awal berdirinya candi. Bahkan saat ditemukan, Kuil Ta Prohm berada jauh di belantara hutan yang gelap, yang jarang atau mungkin tidak dilewati manusia. Hal tersebut dipertegas oleh adanya foto lawas yang menunjukan penemuan Kuil Ta Prohm pada 1908, dan diabadikan ke dalam gambar.

David Woetzel dalam tulisannya yang dimuat dalam AJR:Answers Research Journal, berjudul The Stegosaur Engravings at Ta Prohm, publikasi tahun 2017, berupaya menguak kebenaran dari misteri adanya sosok dinosaurus yang hidup di Kamboja melalui relief pada Kuil Ta Prohm. Ia menemukan dua pendapat yang kemudian menjadi perdebatan.

Baca Juga: Kota Kuno Peninggalan Kekaisaran Khmer Ditemukan di Hutan Kamboja

Stegosaurus artinya 'kadal beratap', karena sisik besar di punggungnya. sebuah genus dinosaurus herbivora besar dari Awal Jurassic di Amerika Utara. Spesies ini adalah salah satu jenis dinosaurus yang paling mudah diidentifikasi, karena kedua baris sisik yang saling silang di punggungnya (H.N. Hutchinson)

Ia menuliskan bahwa salah satu pendapat berbicara tentang intepretasi yang keliru, atau kesalahan penafsiran pada gambar. "Seniman ukir kuil nampaknya berusaha mewujudkan bentuk dedaunan dibelakang sosok lembu atau kuda nil dalam objek," tulisnya. "Apabila duri di punuk objek dihilangkan, maka akan terlihat seperti kuda nil atau lembu," tambahnya.

Pendapat kedua, erat kaitannya dengan mitologi penakaran kuno buaya raksasa atau naga yang ada di Kamboja. "Diketahui bahwa orang Cina memiliki catatan sejarah tentang manusia yang berinteraksi dengan naga. Buku Zuozhuan menceritakan narasi tentang bagaimana orang kuno yang memelihara dan jadi penjinak naga," tulisnya.

Besar kemungkinan bahwa bahwa pembuatan Kuil Ta Prohm bersamaan dengan menguatnya pengaruh Cina di Kamboja. "Penggambaran dinosaurus Ta Prohm adalah bukti kuat bahwa manusia dan dinosaurus hidup berdampingan, seperti yang dinyatakan dalam ajaran yang dibawa Cina," Woetzel menyimpulkan tulisannya. Hingga kini, ukiran pada relief tersebut tetap dipercaya sebagai penggambaran naga yang lekat dengan Stegosaurus pada mitologi masyarakat Angkor Wat dan Kamboja.

Baca Juga: Pusat Arkeologi Nasional Menyingkap Misteri Candi yang Hilang