Namun maksud asli dari manuskrip masih menunjukkan teka-teki.
“Sejak abad 17, upaya pemecahan skrip telah menghasilkan banyak keberhasilan, namun tak satupun dari mereka yang cukup meyakinkan,” ujar Montemurro.
Banyak spekulasi yang bermunculan mengatakan bahwa manuskrip ini dibuat oleh sekte keagamaan, yang hanya menuliskan dokumen dari bahasa yang telah terlupakan, kode rahasia yang tak terpecahkan, dan resep untuk hidup abadi.
Dengan menggunakan metode komputerisasi untuk menganalisis teks, Montemurro mendemonstrasikan pola struktural bahasa yang diikuti oleh manuskrip.
Saat ini, beberapa replica Voynich akan menjadi koleksi museum dan perpustakaan dengan harapan seseorang akan berhasil memecahkan kodenya.