Selidik Forensik: Luka Berat pada Mayat Ungkap Kekerasan Masa Silam

By Agnes Angelros Nevio, Kamis, 2 September 2021 | 20:35 WIB
Foto beberapa mayat yang ditemukan dengan pukulan kuat di bagian kepalanya (science alert)

Nationalgeographic.co.id—Tidak ada yang pernah berpikir bahwa bertani di Gurun Atacama akan mudah. Tantangan mengerikan untuk hidup di salah satu lingkungan terkering dan paling ‘keras’ di Bumi (dan gurun non-kutub terkering) terbukti mematikan bagi banyak orang. Gurun mungkin tempat berbahaya, namun ada bahaya lain yang timbul selain dari gurun.

Tantangan yang lebih berbahaya justru datang dari makhluk hidup yang tinggal di sana dan dari manusia itu sendiri.

Dalam sebuah studi baru, para peneliti menyelidiki sisa-sisa manusia yang wujudnya sangat mengerikan. Orang-orang yang malang itu adalah petani awal yang berupaya mengolah Gurun Atacama di tempat yang sekarang kita kenal sebagai negara Chili, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Temuan ini dilaporkan dalam tajuk Violence among the first horticulturists in the atacama desert (1000 BCE – 600 CE), yang terbit di Journal of Anthropological Archaeology, edisi September 2021.